spot_img
Jumat, Februari 21, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMKontrol Pergaulan Anak-anak

Kontrol Pergaulan Anak-anak

BELAKANGAN ini, keberadaan geng motor di Mataram semakin meresahkan. Fenomena geng motor yang biasanya dikaitkan dengan kota-kota besar seperti Jakarta da sekitarnya, ternyata kini sudah merambah ke daerah lain, termasuk Mataram.

“Saya pikir fenomena ini hanya ada di Betawi atau Jakarta, tapi ternyata sekarang juga ada di sini,” kata Sekretaris Komisi I DPRD Kota Mataram, Hj. Baiq Zuhar Parhi, SH., MH., kepada Suara NTB di DPRD Kota Mataram kemarin. Dia mengungkapkan kekhawatirannya tentang kurangnya perhatian orang tua terhadap anak-anak mereka. “Pergaulan anak-anak bisa memengaruhi. Meski sudah diajarkan hal-hal baik di rumah, tetapi ketika mereka bertemu dengan teman-teman yang salah, mereka bisa ikut-ikutan,” imbuhnya.

Fenomena geng motor, sambung Zuhar Parhi, memang sering kali dipicu oleh pengaruh pergaulan yang buruk. Anak-anak muda cenderung ingin diterima dalam kelompok teman mereka dan sering kali terjebak dalam budaya ikut-ikutan.  Menurut dia, salah satu faktor yang semakin memperburuk kondisi ini adalah kurangnya pengawasan dari orang tua. “Anak-anak harus lebih diawasi, terutama saat mereka ke luar rumah. Saya selalu bertanya, Kamu di mana, sedang apa, sama siapa? kepada anak saya,” katanya mencontohkan.

Oleh karena itu, politisi PKS ini menyarankan adanya langkah preventif untuk mencegah agar fenomena geng motor tidak semakin meluas. Pertama, peran orang tua menjadi sangat penting dalam mengontrol pergaulan anak-anak mereka. Jika anak keluar rumah, orang tua harus memastikan ke mana tujuan mereka dan dengan siapa mereka berkumpul.

Pihak Kepolisian diminta lebih aktif dalam melakukan patroli guna menjaga ketertiban dan mencegah potensi kejahatan yang bisa ditimbulkan oleh geng motor. “Kami berharap polisi lebih rajin patroli di jalan-jalan, terutama di area yang rawan. Selain itu, Pol PP juga harus lebih diberdayakan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” kata anggota dewan dari daerah pemilihan Mataram ini.

Meskipun Mataram dikenal sebagai kota yang religius, peran aparat penegak hukum dalam menjaga ketertiban sangat dibutuhkan. “Kita perlu meningkatkan patroli untuk memastikan bahwa kota Mataram tetap aman, apalagi menjelang Ramadan yang seharusnya menjadi momen untuk meningkatkan kedamaian,” ujarnya.

Langkah lainnya yang disarankan adalah edukasi tentang dampak hukum bagi anak-anak muda yang terlibat dalam geng motor. “Anak-anak harus dijelaskan tentang akibat hukum dari perbuatan mereka. Tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Jika mereka melakukan tindakan yang melanggar hukum, mereka harus siap dengan konsekuensinya,” demikian Zuhar Parhi. (fit)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO