Mataram (Suara NTB) – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) membuka kembali akses kunjungan ke tujuh destinasi wisata alam non pendakian mulai tanggal 21 Februari 2025. Keputusan ini diambil oleh TNGR sehubungan dengan informasi prakiraan cuaca dari BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok yang menyatakan bahwa kondisi cuaca di wilayah NTBĀ telah membaik.
Kepala Balai TNGR Yarman mengatakan, destinasi wisata alam non pendakian yang dibuka kembali tersebut meliputi destinasi wisata Tangkok Adeng, Desa Lenek Duren, Kecamatan Lenek, Kabupaten Lombok Timur. Kemudian destinasi Bornong Bike Park, Desa Aik Prapa, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur.
āDestinasi yang dibuka juga yaitu Bukit Malang via Tombong Rebo, Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur,ā ujar Yarman, Jumat, 21 Februari 2025.
Selanjutnya destinasi Sebau, Desa Sapit Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur. Ada juga destinasi Savana Propok, Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur. Destinasi Bukit Gedong, Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur serta destinasi jalur Sepeda Sembalun, Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
Yarman berpesan bagi pengunjung yang ingin berkunjung ke destinasi wisata alam non Pendakian dapat melakukan booking dan pembayaran tiket masuk pada Aplikasi eRinjani Non Pendakian.
Yarman sebelumnya menyampaikan bahwa ada 11 destinasi yang ditutup mulai tanggal 10 Februari lalu. Penutupan ini dilakukan sebagai langkah pemulihan ekosistem serta mempertimbangkan informasi prakiraan cuaca dari BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok.
Berdasarkan laporan BMKG, wilayah NTB tanggal 10 lalu memangĀ mengalami cuaca ekstrem yang disebabkan oleh Bibit Siklon Tropis Invest 96S, aktivitas gelombang atmosfer Ekuatorial Rossby, serta pengaruh Monsun Asia, sehingga diambil keputusan untuk menutup 11 destinasi non pendakian.
Karena baru tujuh destinasi non pendakian yang dibuka, maka masih ada sejumlah destinasi yang masih dilakukan penutupan hingga saat ini. Adapun wisata pendakian Gunung Rinjani hingga kini belum dibuka sejak ditutup mulai 1 Januari 2025. Nantinya pendakian akan dibuka kembali di awal April 2025. Penutupan ini mencakup seluruh jalur pendakian resmi di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Penutupan pendakian dilakukan untuk memberikan waktu bagi ekosistem Gunung Rinjani untuk pulih dari aktivitas wisata selama musim pendakian sebelumnya, menjaga kelestarian flora, fauna, dan keseimbangan lingkungan serta melindungi para pecinta gunung dari risiko yang tak terduga.(ris)