spot_img
Sabtu, Februari 22, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEGili Trawangan Terus Alami Abrasi, Kemunduran Garis Pantai hingga 4 Meter Setahun

Gili Trawangan Terus Alami Abrasi, Kemunduran Garis Pantai hingga 4 Meter Setahun

Mataram (Suara NTB) – Kawasan Gili Matra (Trawangan, Meno dan Air) terus mengalami ancaman abrasi. Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang meneybut Gili Trawangan mengalami kemunduran garis pantai hingga 4 meter pertahunnya. Sejak tahun 2011 hingga 2021 telah terjadi perubahan rentang garis pantai sebanyak 20 hingga 25 meter.

BKKPN Kupang sendiri merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang Kawasan Konservasi Perairan Nasional yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi mengatakan, selain Gili Trawangan, Gili Meno juga teridentifikasi mengalami abrasi hingga 25 meter dalam 10 tahun terakhir. Sementara Gili Air, terutama di bagian selatan pulau mengalami kemunduran hingga 2 meter pertahunnya.

“Gili Air telah mengalami kemunduran garis pantai sebanyak 20 meter dalam waktu rentang 10 tahun terakhir,” kata Imam Fauzi, kemarin.

Abrasi ini menjadi salah satu dari beberapa potensi ancaman konservasi di kawasan Gili Matra. Sebab ada isu lain yang perlu menjadi perhatian bersama di kawasan destinasi wisata kelas dunia ini seperti degradasi konsidi sumberdaya, ancaman sampah dan limbah dari aktivitas manusia, serta kerusakan ekosistem terumbu karang karena pengeboran HDD perusahaan.

Hal lain yang menjadi atensi BKKPN Kupang yaitu fauna bahari Gili Matra yang selama ini menjadi bagian dari aset pariwisata. Misalnya banyak ditemukan penyu yang sakit Fibropapillomatosis. Ini adalah penyakit menular yang menyebabkan tumor pada penyu laut. Tumor ini dapat terbentuk di kulit, mata, mulut, dan organ dalam. Penyebabnya diduga karena adanya polusi kimia.

Jika ada penemuan kasus penyu sakit, biasanya tindakan yang dilakukan adalah dengan mengobati di penangkaran penyu yang dikelola oleh masyarakat sekitar. (ris)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO