spot_img
Sabtu, Februari 22, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK UTARAJam Belajar saat Ramadhan, Siswa Aktif Belajar 17 Hari

Jam Belajar saat Ramadhan, Siswa Aktif Belajar 17 Hari

Tanjung (Suara NTB) – Aktivitas belajar dan mengajar pada tingkat sekolah – SD dan SMP di lingkup Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) akan dilaksanakan selama 17 hari di bulan Ramadhan. Hal itu mengacu kepada Surat Edaran Bersama tiga kementerian.

Kepala Dinas Dikbudpora KLU, Adenan, melalui Kasi Kurikulum – Dikbudpora KLU, Doni mengungkapkan, selama bulan suci Ramadhan 1446 H/2025 mendatang, aktivitas belajar siswa berlangsung lebih singkat. Dinas Dikbudpora melalui edarannya, telah memberitahukan kepada penyelenggara pendidikan tingkat sekolah agar proses pembelajaran dilaksanakan selama 17 hari.

“Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari edaran bersama tiga menteri yang mengatur sistem pembelajaran selama Ramadhan, dengan tujuan agar siswa dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih nyaman tanpa mengabaikan kewajiban pendidikan,” ungkap Doni.

Dijelaskan, proses belajar mengajar di sekolah akan dilangsungkan dari tanggal 6 Maret sampai dengan 25 Maret 2025. Sedangkan pada tanggal 27-28 Februari serta 3-5 Maret, siswa akan melaksanakan pembelajaran mandiri di rumah di bawah pengawasan orang tua.

Lebih lanjut, libur sekolah juga mengikuti libur dan cuti bersama yang berlaku secara nasional. Libur nasional dalam rangka Hari Raya Idul Fitri ditetapkan tanggal 26-28 28 Maret, dilanjutkan kemudian pada tanggal 2, 3, 4, 7, dan 8 April 2025. “Belajar di sekolah dimulai kembali pada 9 April 2025,” imbuhnya.

Selain mengatur jadwal belajar, siswa diingatkan untuk menjaga niat yang tulus dalam menyambut Ramadan. Belajar selama bulan suci ini diharapkan menjadi bagian dari ibadah, sehingga semangat menuntut ilmu tetap terjaga meski sedang berpuasa.

Dikbudpora KLU mengimbau para siswa untuk menjaga kesehatan dengan makan sahur yang cukup, berbuka dengan makanan bergizi, serta menciptakan lingkungan belajar yang penuh toleransi di sekolah. Demikian pula dengan para guru, agar senantiasa membimbing siswa sesuai jadwal pelajaran seperti biasanya, namun dengan suasana penuh toleransi.

“Kami berharap semua pihak, baik siswa, guru, maupun orang tua, dapat saling mendukung dalam menciptakan suasana Ramadan yang penuh berkah. Ini adalah momen yang tepat untuk meningkatkan kualitas diri, baik secara spiritual maupun akademis,” tandasnya. (ari)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO