spot_img
Senin, Maret 3, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATJembatan Gantung Rusak, Bahayakan Warga yang Melintas

Jembatan Gantung Rusak, Bahayakan Warga yang Melintas

Giri Menang (Suara NTB) – Jembatan gantung peninggalan Belanda yang menghubungkan Kecamatan Gerung dan Lembar di Desa Kebon Ayu, Lombok Barat (Lobar) mendesak penanganan. Pasalnya, sebagai salah satu jalur alternatif utama bagi warga, menyusul Jembatan Bakong nyaris putus, kondisi jembatan ini rusak, sehingga membahayakan keselamatan warga.

Bahkan kerap terjadi kecelakaan hingga memakan korban jiwa warga yang melewati jembatan tersebut. Pantauan Suara NTB, jembatan itu selain untuk keperluan transportasi warga juga dipakai untuk irigasi.

Di bagian bawah lintasan plat besi jembatan, terdapat saluran irigasi yang tiap hari dialiri air ke wilayah Lembar. Kondisi konstruksi besi jembatan banyak yang rapuh termakan usia.

Kondisi plat besi jembatan yang menjadi akses warga berkendara jebol di beberapa titik. Beberapa titik yang jebol dipasangkan papan kayu agar tak membahayakan yang lewat. Tampak beberapa warga menggunakan sepeda motor harus berhati-hati melewati jembatan tersebut.

Kades Kebon Ayu Jumarsa mengatakan jembatan yang berada antara Desa Jembatan Gantung dan Kebon Ayu  berstatus cagar budaya peninggalan kolonial Belanda yang dibangun tahun 1932, sebelum Indonesia merdeka.

 “Ini dulu yang harus dipahami, bahwa status jembatan gantung ini (cagar budaya) menjadi aset luar biasa bagi Lobar. Tapi sampai saat ini belum ada perhatian khusus,” kata Jumarsa, Kamis, 27 Februari 2025.

Terlebih lagi dengan bencana yang terjadi dua pekan lalu di daerah itu menyebabkan jembatan Bakong hampir ambruk hingga tak memungkinkan dilewati warga untuk beraktivitas. Sehingga pihaknya bersama Pemkab dan aparat melakukan upaya mengalihkan akses warga ke jalur alternatif.

“Dan jalan alternatif ini satu-satunya yang memungkinkan adalah jembatan gantung ini, tetapi jalan alternatif ini justru lebih perah dan membahayakan warga,”imbuhnya.

Pihaknya pun dilematis,  di satu sisi membatasi warga melalui Jembatan Bakong dan mengarahkan melalui  jembatan gantung, namun justru kondisi jembatan gantung ini lebih berbahaya.

Sementara jika berharap dan menunggu penanganan Jembatan Bakong butuh waktu lama, karena prosesnya membutuhkan yang panjang. Karena itu, ia sangat berharap agar Pemprov NTB maupun Pemkab Lobar segera menangani Jembatan gantung sebagai akses alternatif utama bagi warga untuk ke sekolah, pasar dan aktivitas lainnya.

“Penanganan jembatan gantung ini mendesak dibangun, untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, lebih-lebih banyak anak TPQ belajar mengaji melewati jembatan itu,”tegasnya.

Menurutnya saat ini moment yang sangat pas jembatan gantung ini ditangani, sebab menjadi akses alternatif utama bagi warga pasca Jembatan Bakong ambruk. Selain itu Jembatan itu menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat potensial dikembangkan. Jika sudah ditangani, pihak desa bisa mengembangkannya menjadi destinasi wisata.  (her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -








VIDEO