Mataram (Suara NTB) – Kepolisian Resor Kota Mataram mengamankan tiga tersangka terkait kasus dugaan penggelapan barang di Toko Sandal merek Zuma yang berlokasi di Pejanggik, Mataram, Jumat, 28 Februari 2025.
Kepala Unit Harta Benda (Kanit Harda) Polresta Mataram, Iptu Kadek Angga Nambara menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah mengamankan tiga orang tersangka yang merupakan mantan karyawan kontrak Toko Zuma. Mereka adalah FT (26), IDP (24), dan EC (27).
Angga menjelaskan, ketiga tersangka tersebut menjalankan aksinya dengan cara berbohong kepada pelanggan bahwa mesin Electronic Data Capture (EDC) milik toko, rusak saat proses pembayaran. Dengan alasan tersebut, tersangka memberikan nomor rekening pribadinya dan uang hasil transaksi masuk ke kantong mereka.
“Jadi, seharusnya mereka menyodorkan barcode atau memberikan nomor rekening dari pada perusahaan, tetapi mereka justru memberikan nomor rekening pribadi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Angga menyebutkan, perilaku tersebut dilakukan mereka berulang kali. Sehingga ketika dilakukan audit oleh pihak toko, ditemukan 850 pasang sandal telah hilang.
Diketahui, FT, IDP dan EC diduga telah melakukan penggelapan selama kurang lebih delapan bulan dari April hingga November 2024.
Akbar Dwi Pamungkas selaku tim legal Toko Zuma menjelaskan bahwa kasus bermula ketika pihak toko mendapati adanya selisih stok dari hasil audit yang nilainya cukup besar.
Pihak toko lalu menanyai tiga tersangka yang menjadi karyawan saat itu terkait hasil audit tersebut, namun ketiganya mengaku tidak mengetahui apapun.
“Setelah kami dalami lagi ternyata memang ada dugaan tindak pidana, kerugiannya sekitar 115 juta,” ujarnya.
Atas perbuatannya, para tersangka dapat dijerat dengan Pasal 374 KUHP tentang penggelapan dengan pemberatan, dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun.
Sebagai informasi, PT Dream Dare Discover atau yang lebih dikenal dengan merek Zuma Sandals adalah perusahaan Indonesia yang berfokus pada produksi sandal dan memiliki toko cabang di berbagai daerah di Indonesia. (mit)
