Dompu (Suara NTB) – Bupati Dompu, Bambang Firdaus, SE meninjau langsung rumah warga yang terdampak tanah longsor di Kelurahan Dorotangga dan Kelurahan Kandai Satu Dompu, Senin, 4 Maret 2025. Bangunan perumahan warga ini dijamin akan ditangani tahun 2025 oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Dompu.
Saat meninjau rumah korban tanah longsor, Bupati meminta untuk bersabar dalam menghadapi musibah dan memastikan perbaikan akan dilakukan tahun 2025 ini. Namun dalam penanganannya, agar memperhatikan kontur tanah sehingga tidak terulang musibah longsor.
“Karena ini ada di lereng bukit, air akan mudah masuk ke dalam tanah dan menyebabkan tanah mudah bergerak. Untuk itu, perhatikan saluran airnya dalam membangun rumah,” kata Bupati Dompu, Bambang Firdaus, SE saat meninjau rumah Damrun di Kandai Satu Dompu, Senin, 3 Maret 2025.
Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Dompu, Miftahul Su’adah, ST yang ikut serta mendampingi Bupati mengatakan, ada 4 rumah warga yang rusak akibat tanah longsor dan akan ditangani tahun 2025. “Kalau jumlah unit rumahnya ada 4. Tapi kerusakan ini bukan hanya rumah warga, ada juga tebing. Itu akan kita lihat nanti,” kata Miftahul Su’adah.
Terhadap kerusakan rumah, Miftahul Su’adah memastikan akan ditangani tahun 2025 ini melalui APBD Kabupaten Dompu. Kebetulan pihaknya menganggarkan perbaikan rumah warga, sehingga beberapa rumah yang belum urgen akan dialihkan untuk penanganan rumah korban tanah longsor. “Kita masih mengkaji,” katanya.
Sementara untuk 2 unit rumah milik Sumiatin dan Ilyas di Kelurahan Potu yang juga terkena tanah longsor, dikatakan Miftahul Su’adah, tidak menjadi bagian yang akan ditangani oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman. Karena rumah tersebut berada di sekitar daerah aliran sungai, sehingga menjadi kewenangan BWS. “Kalau yang di Potu itu berada di DAS, jadi kewenangan BWS,” ungkapnya.
Kunjungan Bupati Dompu ini juga didampingi para lurah di kedua kelurahan. Bupati juga sempat meninjau saluran di Kandai Satu. Deker pada saluran ini sebagiannya amblas, sehingga menahan aliran air dan menyebabkan air meluap ke luar saluran.
Ada 2 unit rumah di Kandai Satu yang terdampak tanah longsor. Yaitu rumah milik Damrun dan Yayat Inayat di lingkungan Dorongao Kelurahan Kandai Satu. Sementara di Dorotangga diantaranya rumah milik Siti Aisyah. (ula)