Tanjung (Suara NTB) – Kurang dari dua pekan usai dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), Dr. Najmul Akhyar, SH., MH., dan Wakil Bupati (Wabup) Kusmalahadi Syamsuri, ST., MT., mendapat kesempatan perdana berpidato dalam sidang istimewa DPRD KLU. Kedua pimpinan daerah ini menargetkan angka kemiskinan dapat diturunkan, termasuk melalui sektor pariwisata.
Di depan DPRD, Selasa, 4 Maret 2025, Najmul Akhyar mengungkapkan, sektor pariwisata merupakan satu sektor unggulan yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah.
“Pengembangan sektor pariwisata bukan hanya tentang meningkatkan jumlah wisatawan, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Dengan mengentaskan kemiskinan melalui pariwisata, kita dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera, mandiri, dan berdaya saing,” ungkap Najmul.
Ia pun mengajak seluruh elemen baik eksekutif, legislatif, perusahaan, NGO dan masyarakat untuk bersama-sama berkolaborasi mencapai tujuan mulia tersebut.
Dalam hal ini, ujarnya, sektor pariwisata perlu dimajukan dengan mewujudkan KLU sebagai destinasi pariwisata unggulan yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. Sebagai Bupati, dirinya telah merumuskan visi dan misi strategis yang menjadi panduan dalam pelaksanaan 27 program pembangunan selama 5 tahun ke depan.
Beberapa di antaranya, meliputi peningkatan SDM yang cerdas, sehat, religius dan berbudaya, meningkatkan kemandirian ekonomi berkelanjutan berbasis pariwisata, agribisnis dan UMKM;, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan dan melayani.
Selanjutnya, meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur dan konektivitas wilayah berperspektif kebencanaan dan berwawasan kebencanaan dan lingkungan; meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan berperspektif kesetaraan jender.
“Sebagaimana kita ketahui, kemiskinan adalah salah satu permasalahan yang kompleks dan membutuhkan solusi yang holistik. berdasarkan data dari BPS kabupaten Lombok Utara, persentase penduduk miskin tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 1,84 persen, atau turun dari 25,8 persen menjadi 23,96 persen,” terangnya.
Menurutnya, salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif dalam mengurangi kemiskinan adalah pariwisata. Sehingga melalui pengembangan sektor ini, ia optimis, penyerapan pengangguran akan massif melalui ketersediaan lapangan kerja sektor pariwisata.
“Kita perlu melibatkan seluruh perangkat daerah dalam upaya yang sinergis dan terpadu. Oleh karena itu saya mengajak kita semua untuk fokus,” tegasnya.
Sejumlah aspek yang perlu digarap secara optimal adalah sektor pertanian sebagai pendukung pariwisata. “Pertanian kita harus diarahkan untuk mendukung sektor pariwisata. Produk-produk pertanian lokal harus dipromosikan sebagai bagian dari pariwisata kuliner,” katanya.
Ia juga berkomitmen untuk membangun infrastruktur pendukung pariwisata. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur pariwisata harus menjadi prioritas sebagai jaminan kepastian aksesibilitas menunu destinasi wisata.
Selain aspek tersebut, pendukung pariwisata juga perlu dihadirkan, baik dari gedung yang bernuansa pariwisata, pelibatan masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata, maupun promosi dan pemasaran pariwisata melibatkan media nasional, internasional serta pelaku pariwisata.
“Konservasi lingkungan di sekitar pariwisata juga perlu didorong untuk menciptakan pariwasata berkelanjutan. Setiap pembangunan dan program harus memperhatikan kelestarian alam, konservasi dan budaya lokal,” tandasnya. (ari)