Praya (Suara NTB) – PT. Angkasa Pura Indonesia atau Injourney Airport mempertimbangkan untuk membuka operasional 37 bandara di seluruh Indonesia selama 24 jam penuh pada musim mudik lebaran kali ini. Hal ini sebagai langkah antisipasi lonjakan penumpang serta pesawat udara selama musim lebaran. Namun kebijakan tersebut masih bersifat opsional untuk beberapa bandara, termasuk Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM).
“Karena masih harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan memperhatikan permintaan penerbangan dari maskapai,” terang Stakeholder Relation Departemen Head PT. Angkasa Pura Indonesia KC Bandara Lombok Arif Hariyanto, kepada Suara NTB, Kamis, 6 Maret 2025.
Menurutnya, sejalan dengan penurunan harga tiket pesawat, jumlah pergerakan penumpang diperkirakan mengalami peningkatan secara nasional, sehingga Injourney Airport mempertimbangkan menyiagakan operasional 37 bandara yang dikelolanya selama 24 jam. Tetapi sekali lagi itu tergantung permintaan dari pihak maskapai.
Sejauh ini bandara yang sudah pasti beroperasi 24 jam yakni Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, I Gusti Ngurah Rai Bali, Kualanamu Deli Serdang, Halim Perdanakusuma Jakarta, Hang Nadim Batam serta Sultan Hasanuddin Makassar dan Sam Ratulangi Manado.
‘’Adapun BIZAM masih tetap akan beroperasi selama 15 jam mulai pukul 06.00 sampai 21.00 Wita. Operasional BIZAM 24 jam masih mempertimbangkan kebutuhan dan permintaan maskapai,” tegasnya kembali.
Disinggung prediksi lonjakan penumpang pesawat udara di BIZAM pada musim lebaran tahun ini, Arif mengaku sampai sejauh ini belum bisa diprediksi. Pihaknya juga belum mendapat konfirmasi dari pihak maskapai soal permintaan extra flight pada angkutan mudik tahun ini. “Belum ada estimasi. Masih nunggu info maskapai terkait rencana extra flight mereka,” tandasnya.
Terkait penurunan tarif jasa kebandarudaraan berupa PJP2U dan PJP4U sebesar 50 persen, ia menegaskan saat ini sudah berlaku di BIZAM. Langkah itu diambil Injourney Airport untuk mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan harga tiket pesawat udara jelang lebaran tahun ini.
Kebijakan penurunan tarif jasa kebandarudaraan tersebut berlaku bagi penumpang pesawat yang memesan tiket penerbangan rute domestik kelas ekonomi dan penerbangan extra flight pada periode 1 Maret – 7 April 2025. Dengan periode keberangkatan penerbangan pada 24 Maret – 7 April 2025 mendatang.
PJP2U atau dikenal juga dengan Passenger Service Charge (PSC) sendiri tarif atas pelayanan di bandara dan dititipkan di dalam tiket pesawat. Ketika calon penumpang pesawat membeli tiket penerbangan, maka nominal tiket penerbangan sudah termasuk tarif PJP2U. Begitu juga penurunan farif PJP4U (Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara) bagi maskapai untuk penerbangan domestik berlaku pada periode 24 Maret sampai 7 April 2025.
“Jadi penurunan tarif PJP2U berdampak langsung pada penurunan nominal tiket pesawat dan penurunan tarif PJP4U membantu operasional maskapai. Dengan begitu penurunan dua tarif jasa kebandarudaraan ini menjadi kontribusi nyata InJourney Airports dalam menurunkan harga tiket pesawat,” tambah Arif. (kir)