Mataram (Suara NTB) – Program Medical Check Up (MCU) atau tes kesehatan gratis menunjukkan tren positif di NTB. Dalam sebulan, 4.794 warga tercatat memanfaatkan program ini. Jumlah tersebut menjadikan NTB masuk 10 besar provinsi yang sudah melaksakanan program pemerintah pusat tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Lalu Hamzi Fikri, menyatakan seluruh kabupaten/kota di NTB rata-rata sudah melaksanakan program ini. Namun, terdapat beberapa kendala yang muncul terkait pelaporan data, terutama di Kabupaten Bima dan Lombok Tengah, yang disebabkan oleh masalah teknis dalam aplikasi pelaporan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK).
“Seluruh NTB rata-rata sudah melaksanakan. Tetapi yang terkait pelaporan di Bima sama Loteng kendalanya di laporan karena masih ada persoalan terkait pelaporan di aplikasi ASIK. Bersyukurnya kita di NTB masuk 10 besar yang sudah melaksanakan,” ujarnya.
Berdasarkan data terakhir, selama satu bulan terakhir, tercatat total pendaftar cek kesehatan gratis mencapai 4.794 orang. Menariknya, tren pendaftaran semakin meningkat, dengan 68,5 persen pendaftar merupakan perempuan, sementara 31,5 persen adalah laki-laki dengan kelompok umur terbanyak adalah usia 30-39 tahun.
Selain itu, tingkat kehadiran juga menunjukkan hasil yang positif. Dari total pendaftar, sebanyak 1.868 orang hadir, sehingga tingkat kehadiran mencapai 72,9 persen, jauh lebih tinggi dari janji temuan yang hanya 27,1 persen. “Tren kehadiran yang lebih tinggi dibandingkan dengan janji temuan ini menunjukkan respon positif masyarakat terhadap program ini,” katanya.
Awalnya, kata Hamzi, pendaftar MCU di NTB mentok 100 orang saja, dan mulai melesat sejak program ini resmi dibuka. “Trennya positif, awalnya terakhir kita cuma 100, tapi dalam waktu yang singkat trennya melonjak. Artinya respon penduduk kita sudah bagus,” ucapnya.
Diketahui, Program cek kesehatan gratis bagi warga yang berulang tahun dimulai secara serentak pada Senin, 10 Februari 2025. Program ini menyasar 4,6 juta warga NTB dengan melibatkan 177 puskesmas di NTB melakukan program cek kesehatan gratis bagi warga.
Hingga 5 Maret 2025, 135 Puskesmas atau 76,27% dari 177 Puskesmas yang tersebar di seluruh Kab/kota di NTB telah melaksanakan PKG. Terdapat tiga kabupaten/kota yang 100 persen Puskesmasnya sudah melaksanakan MCU, yaitu Dompu, Lombok Barat dan Kota Mataram. Sementara Kabupaten dengan jumlah Puskesmas yang melaksanakan MCU kurang dari 50% adalah Kabupaten Bima.
Angka kehadiran MCU lebih dari 70 persen terlaksana di lima kabupaten/kota yaitu Lombok Barat, Lombok Timur, Sumbawa, Dompu dan Sumbawa Barat. Sementara untuk lima kabupaten/kota lainnya, angka kehadiran masih kurang dari 70% yakni di Lombok Tengah, Bima dan Kota Bima.
Pemeriksaan medical check up gratis sasar 4,6 juta warga NTB, dengan sasaran bayi baru lahir atau berusia 2 hari sebanyak 112 ribu, balita dan anak usia pra sekolah berusia 1-6 tahun sebanyak 614 ribu, usia sekolah dan remaja berusia 7-17 tahun sebanyak 438 ribu, dewasa berusia 18-59 tahun sebanyak 3,3 juta dan lansia di atas 60 tahun sebanyak 555 ribu orang.
Sementara itu, untuk kelengkapan alat kesehatan, kelengkapan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) yang dibutuhkan akan dilengkapi secara bertahap. Saat ini, alat kesehatan dan BMHP yang digunakan merupakan alat milik puskesmas, sehingga kemampuan setiap puskesmas untuk memberikan pelayanan cek kesehatan gratis ini bervariatif.
“Ada yang kemampuannya 60, 80 persen, ada yang sudah 100 persen. Termasuk tadi kalau kita lihat di Puskesmas Perampuan kemampuannya sudah di atas 80 persen kemampuan pemeriksaannya,” ungkapnya.
Hamzi mengatakan, untuk kelengkapan alat kesehatan dan BMHP secara merata di tingkat puskesmas, pihaknya sudah mengirimkan proposal kepada pemerintah pusat untuk kelengkapan alat medis tersebut. (era)