Mataram (Suara NTB) – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB sudah menerima sampel dari 11 ekor sapi yang mati di Lingkungan Balat, Kelurahan Telaga Bertong, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Sampel-sampel dari 11 ekor sapi yang mati itu dalam proses pengujian di Laboratorium yang ada di DLHK Provinsi NTB.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLHK Provinsi NTB Mursal, SP., MSi., yang dikonfirmasi di Kantor Gubernur NTB, Jumat, 7 Februari 2025, menjelaskan, uji sampel 11 ekor sapi yang mati itu tidak hanya di Laboratorium DLHK Provinsi NTB, tapi Laboratorium Forensik di Denpasar Bali.
‘’Kemudian dari pihak Polri juga sudah mengambil atau membedah hati daripada sapi-sapi yang menjadi mati itu kemudian dikirim ke Laboratorium Forensik di Denpasar untuk mengecek apa yang terkandung di dalam tubuh atau bagian tubuh daripada sapi yang mati. Jika ada kesamaan antara hasil laboratorium dengan zat yang ada dalam tubuh sapi, maka dapat kita simpulkan itulah faktor penyebabnya,’’ terangnya.
Mursal menyebut 11 ekor sapi yang mati itu berada di bekas kolam rendaman milik PT. Indotan. Sementara perusahaan ini, ungkapnya, sudah tidak lagi beroperasi di tempat ini, sehingga pihaknya bersama aparat kepolisian masih mencari tahu penyebab belasan ekor sapi yang mati ini.
Menurutnya, jika sapi itu mati karena minum air yang ada di kolam perendaman itu, maka bisa dipastikan bahwa sapi itu mati karena keracunan oleh air yang ada di kolam tersebut. Namun, apakah air itu bahan beracun berbahaya atau limbah B3 yang terkontaminasi di dalam air itu murni berasal dari dalam kolam tersebut ataukah terbawa oleh aliran air yang berasal dari tempat lain merupakan bagian yang harus diselidiki.
Meski demikian, diakuinya, proses pemanenan emas atau pemisahan emas dari batuan pengotornya itu selalu menggunakan merkuri, sianida. Untuk itu, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium DLHK terkait jenis kandungan zat kimia yang menyebabkan 11 ekor sapi tersebut mati. ‘’Hasil rilis resmi akan diperoleh setelah membahasnya secara bersama-sama apa hasilnya,’’ terangnya.
Sebelumnya 11 ekor sapi ditemukan mati tak wajar di Lingkungan Balat, Kelurahan Telaga Bertong, Kecamatan Taliwang. Lokasi temuan sapi mati tersebut berada di dekat kolam rendaman salah satu usaha pengolahan emas.
Kejadian matinya belasan sapi itu terjadi pada, Rabu 5 Maret 2025. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari M. Zain selaku pemilik ternak, sapi-sapinya tersebut ditemukan mati tidak jauh dari lokasi kolam rendaman salah satu usaha pengolahan emas di wilayah Balat. (ham)