Mataram (Suara NTB) – Aparatur sipil negara di lingkup Pemerintah Kota Mataram, diingatkan tidak curi start untuk mudik lebaran. Mereka disarankan mengajukan cuti apabila ingin berlama-lama di kampung halaman.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Mataram, Taufik Priyono dikonfirmasi pada akhir pekan kemarin menegaskan, sebagian besar aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota Mataram berasal dari wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, sehingga tidak ada alasan bagi pegawai untuk mencuri start untuk mudik lebaran. “Kalau kita (ASN) mau kemana mudiknya. Paling mudik ke Lombok Tengah dan Lombok Timur,” terangnya.
Ia mengakui, jumlah pegawai yang berasal dari Pulau Jawa tidak terlalu banyak. Pihaknya memberikan izin untuk mengajukan cuti, supaya bisa berlama-lama kumpul bersama keluarga mereka di kampung halaman.
Yoyok sapaan akrab Kepala BKPSDM ini, pemberian cuti bagi ASN dibatasi lima persen dari setiap organisasi perangkat daerah. “Kalau tanggal cuti dibebaskan, tetapi jumlahnya harus lima persen dari jumlah pegawai yang ada,” terangnya.
Pemberian cuti pegawai terutama lebaran harus mendapatkan izin dari atas atau secara berjenjang. Tujuannya agar tidak mengganggu pelayanan bagi masyarakat.
Yoyok menegaskan, pegawai agak sulit lebih awal meliburkan diri. Pasalnya, sistem absensi kepegawaian menggunakan titik koordinat, sehingga agak sulit bagi ASN untuk mengakali aplikasi tersebut. “Agak sulit sekarang sistem absensi kita,” ujarnya.
Menurutnya, cuti adalah hak pegawai. Artinya, boleh ditunda dan tidak boleh ditolak. Pihaknya tidak bisa menolak pengajuan cuti pegawai karena menjadi hak mereka.
Pelaksana tugas (Plt) Asisten III Setda Kota Mataram menambahkan, pengecekan tingkat kehadiran pegawai akan dilakukan saat hari pertama masuk kerja pasca libur lebaran. Pihaknya akan mengetahui jumlah pegawai yang menambah libur, cuti, dan lain sebagainya. (cem)
