Sebagai upaya mengendalikan inflasi dan meningkatkan ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Dinas Pertanian (Distan) menggencarkan Gerakan Tanam Cabai. Program penanaman cabai di luar musim ini melibatkan kelompok tani, kelompok wanita tani (KWT), dan berbagai elemen masyarakat di 10 kecamatan dengan memanfaatkan lahan tidur, lahan kosong dan pekarangan rumah.
Kepala Distan Lobar, Damayanti Widyaningrum, menjelaskan program ini dirancang untuk memanfaatkan lahan kosong dan pekarangan rumah serta mendorong petani mengadopsi sistem pertanian terpadu integrated farming. Sebagai bagian dari program ini, Distan mendistribusikan ribuan bibit cabai dan tomat, serta memberikan bantuan berupa mulsa.
Rincian bantuan yang didistribusikan, terdiri dari 9.000 bibit cabai untuk 48 kelompok wanita tani di 10 kecamatan. 18.750 bibit cabai dan 18.750 bibit tomat untuk kelompok tani. 20 rol mulsa untuk 4 kelompok tani di Kecamatan Kediri dan Lembar. 119.000 bibit cabai untuk seluruh OPD dan camat se-Lobar.
“Penanaman ini dilakukan di luar musim dan dipanen menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Langkah ini penting untuk menjaga ketersediaan cabai di pasaran, sehingga inflasi tetap terkendali,” ujar Damayanti.
Gerakan ini juga bertujuan memaksimalkan pemanfaatan lahan kosong dan terlantar. Di lahan milik Dinas Pertanian, dilakukan penanaman cabai di bawah tegakan kelapa seluas 1 hektar, jagung di lahan 2 hektar, serta padi dan vanili.
“Pendekatan integrated farming kami terapkan untuk mendorong diversifikasi tanaman. Petani tidak hanya bergantung pada satu komoditas, tetapi bisa memperoleh pendapatan dari berbagai jenis tanaman seperti cabai, jagung, dan padi,” jelas Damayanti.
Distan juga berkomitmen memberikan edukasi kepada petani tentang pentingnya diversifikasi pertanian. “Kami mengajak petani untuk tidak hanya fokus pada satu jenis tanaman. Dengan integrated farming, pendapatan petani dapat meningkat karena ada lebih dari satu sumber penghasilan,” tambahnya.
Gerakan tanam cabai ini melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Polresta Mataram dan Polres Lobar. Selain itu dilakukan penanaman jagung di lahan dua hektar di wilayah Sekotong. Dengan gerakan ini, Pemkab Lobar berharap dapat menjaga stabilitas harga cabai, terutama pada momen-momen penting seperti Ramadan dan Idul Fitri, di mana permintaan biasanya meningkat.
“Ini adalah langkah nyata untuk mengatasi lonjakan harga cabai yang sering kali menjadi penyumbang inflasi. Kami ingin memastikan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan cabai dengan harga terjangkau,” ujar Damayanti.
Gerakan Tanam Cabai di Lobar tidak hanya menjadi solusi jangka pendek untuk pengendalian inflasi, tetapi juga langkah strategis untuk membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan di masa depan. (her)