spot_img
Rabu, Maret 12, 2025
spot_img
BerandaPOLHUKAMYUSTISIPolresta Mataram Bina Anak-Anak Ganggu Kamtibmas Selama Ramadan

Polresta Mataram Bina Anak-Anak Ganggu Kamtibmas Selama Ramadan

Mataram (Suara NTB) – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Mataram, memberikan pembinaan dan edukasi kepada puluhan anak-anak yang terjaring rahasia karena melakukan tindakan yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah/2025.

Kepala Kepolisian Resor Kota Mataram Kombes Pol Dr Ariefaldi Warganegara yang ditemui di Kantor Wali Kota Mataram, Senin, mengatakan, pembinaan yang diberikan kepada anak-anak tersebut dengan mengumpulkan mereka dan melibatkan orang tua, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta pihak sekolah.

“Upaya ini bagian dari kolaborasi kami, agar para orang tua, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta pihak sekolah, bisa melakukan pengawasan lebih maksimal terhadap anak-anak mereka,” katanya.

Menurutnya, selama bulan Ramadhan ini anak-anak yang diamankan karena melakukan berbagai gangguan kamtibmas saat ini sudah lebih dari 100 anak. Sebagian besar pemberian pembinaan dan edukasi dilakukan di tingkat Polsek.

Anak-anak yang terjaring ini rata-rata masih sekolah tingkat SMP dan SMA/sederajat. Mereka tidak hanya dari dari wilayah Kota Mataram, namun juga ada yang berasal dari luar Mataram yang menjadi wilayah kerja Polresta Mataram.

Ia mengatakan, anak-anak tersebut diamankan karena melakukan gangguan kamtibmas dengan bermain perang sarung, balap liar, kembang api, balap lari dan lainnya.

“Upaya pemanggilan yang kami lakukan hari ini, sebagai langkah persuasif agar mereka tidak mengulang lagi. Jadi kami buatkan mereka pernyataan dan wajib lapor dua kali seminggu,” katanya.

Khusus untuk anak-anak yang terjaring balap liar, katanya, motor mereka ditahan dan akan dikeluarkan setelah Lebaran Ketupat atau seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.

Saat mengambil motor, mereka harus bisa menunjukkan surat-surat dan kelengkapan motor yang digunakan. “Jumlah motor yang kami amankan saat ini hampir mencapai 100 unit,” katanya.

Guna mengantisipasi hal serupa, pihaknya berharap peran serta dari para orang tua agar mengawasi anak-anak dengan meminta mereka tidak berada di luar rumah ketika sudah di atas pukul 22.00 WITA.

Sementara itu, Polresta Mataram juga bersinergi dengan camat, lurah, kepala lingkungan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat melakukan pemantauan setiap malam.

Tanpa ada bantuan dari orang tua, camat, lurah, kepala lingkungan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, anggota Polresta tidak dapat melakukan pengawasan secara maksimal karena keterbatasan personel.

“Meskipun, selama Ramadhan petugas yang kami siagakan setiap hari sudah ditingkatkan dari 130 per hari menjadi 270 personel per hari, namun peran serta orang tua dan masyarakat secara umum sangat dibutuhkan,” katanya.

Ariefaldi menambahkan, dari hasil asesmen sejauh ini tindakan yang dilakukan anak-anak masih sebatas gangguan kamtibmas, belum ada temuan indikasi tindak pidana. “Kalau ada, tentu kami tindak tegas,” katanya menutup. (ant)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO