spot_img
Selasa, Maret 11, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEProgram Beasiswa Berlanjut

Program Beasiswa Berlanjut

SALAH satu program unggulan Badan Riset Inovasi Daerah (Brida) NTB adalah beasiswa untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sejak tahun 2019 hingga saat ini, Brida telah memberikan beasiswa kepada lebih dari tujuh ribu anak NTB.

Karena adanya efisiensi anggaran, beberapa program terpaksa tidak direalisasikan. Dampak efisiensi ini juga mempengaruhi Brida NTB, yang mana program beasiswa tidak lagi didanai dari APBD. Untuk itu, beasiswa NTB kini difasilitasi dengan model baru, yakni dengan mencari sumber pendanaan non-APBD.

“Meski pendanaan bukan lagi dari APBD, kami akan tetap mengkoordinir dan memfasilitasi anak-anak NTB agar mereka dapat memaksimalkan potensi mereka melalui pendidikan tinggi,” ujar Plt Kepala Brida NTB, Lalu Suryadi.

Salah satu cara untuk meningkatkan daya saing anak-anak NTB adalah dengan melatih siswa kelas 11 dan 12 agar lulus ujian bahasa internasional seperti TOEFL dan IELTS, yang dapat membuka akses mereka pada beasiswa luar negeri.

“Melalui pelatihan ini, kami harap anak-anak kita bisa bersaing dengan anak-anak dari daerah lain dan memperoleh beasiswa,” sambungnya.

Dengan adanya program ini, Brida bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB untuk memfasilitasi dan memberikan dukungan terhadap perkembangan siswa. Meskipun tidak ada target spesifik tahun ini, tujuan utama adalah memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya bagi anak-anak NTB untuk meraih beasiswa.

Menurutnya, program beasiswa di NTB tidak boleh terhenti. Pasalnya, untuk mencapai NTB Emas tahun 2045, dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Salah satu cara untuk mendapatkannya adalah dengan meningkatkan pendidikan. Terbukti dengan adanya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTB di tahun ini yang mencapai 73,10.

“Yang sudah lewat sejak tahun 2019 hingga saat ini sudah tujuh ribuan. Jadi itu sudah kelihatan IPM kita bisa lebih meningkat. Kalau kemarin IPM kita nol koma, kemarin sudah hampir masuk 1 poin. Tahun ini targetnya meningkat lagi cuma pendanaannya bukan lagi dari APBD,” jelasnya.

Sementara itu, terkait dengan riset dan kajian, Brida NTB menegaskan akan tetap melakukan berbagai kajian kendati anggaran untuk program ini mengalami pemangkasan hingga 51,5 persen. Menurutnya, kajian dan riset mampu mengurangi adanya program tidak efektif di daerah, sehingga jika kajian dan riset dihilangkan, berpotensi menambah permasalahan sehingga perencanaan pembangunan menjadi tidak optimal.

“Kita juga harus tetap melakukan riset dan inovasi. Karena itu menjadi tugas utama. Yang paling bagus itu kan apa yang direncanakan dalam perencanaan pembangunan adalah hasil riset dan inovasi. Kalau tidak berdasarkan hasil riset dan kajian, maka tentu ada risiko-risiko tidak efisien dan tidak efektif,” pungkasnya. (era)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO