Jayapura (Suara NTB) – Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare mengatakan akibat pertikaian antar pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya menyebabkan sembilan orang meninggal dunia dan 428 orang terluka.
Dilaporkan sebanyak 179 bangunan dibakar termasuk satu gedung SD Pruleme serta satu kantor balai desa Trikora.
Selain itu tercatat 28 unit kendaraan bermotor dibakar baik roda empat maupun roda dua, kata Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare di Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya , Papua Tengah, Selasa.
Dijelaskan, dampak pertikaian itu juga mengakibatkan 1.933 orang mengungsi ke berbagai lokasi termasuk di Mapolres Puncak Jaya dan Kodim 1714 Puncak Jaya.
Untuk menciptakan kedamaian di wilayah itu aparat keamanan juga melakukan razia dan menyita berbagai senjata tajam tradisional dan senjata api jenis senapan angin.
Pertikaian antara dua kelompok pendukung paslon di pilkada Puncak Jaya itu terjadi sejak tanggal 5 Pebruari lalu, maka Polda Papua Tengah bersama aparat keamanan melakukan tindakan kepolisian guna menghentikan konflik dan melakukan penangkapan terhadap enam kepala perang.
“Saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan dan apabila terbukti sebagai penanggung jawab ataupun kepala perang maka akan ditetapkan sebagai tersangka,” kata Brigjen Pol Alfred Papare seraya mengakui Gubernur Papua Tengah juga telah melakukan mediasi dan kesepakatan dengan paslon nomor urut 1 dan nomor urut 2 .
Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara, menambahkan pihaknya terus mengimbau agar masyarakat menghentikan pertikaian dan bagi kedua massa pendukung paslon yang bukan berdomisili di Kota Mulia agar segera kembali ke kampungnya masing-masing.
“Kami dari TNI-POLRI dan Pemerintah Daerah Puncak Jaya akan terus melakukan razia sampai situasi kamtibmas kembali kondusif, dan berharap pertikaian dan pembakaran tidak terjadi kembali karena akan dilakukan penegakan hukum terhadap masyarakat yang melanggar,” Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara. (ant)