Taliwang (Suara NTB) – Pertumbuhan investasi di Kabupaten Sumbawa Barat diperkirakan bakal kembali menunjukkan tren positif di tahun 2025 ini. Hal itu setidaknya terlihat dari data realisasi yang telah dibukukan dalam 2 bulan terakhir.
Berdasarkan Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) KSB, selama bulan Januari dan Februari total investasi yang telah masuk sebesar Rp464,7 miliar. Rinciannya, investasi dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp366,7 miliar dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp42,2 miliar.
Untuk jumlah perusahaannya, investasi PMA sebanyak 24 perusahaan. Sementara investasi PMDN sebanyak 249 perusahaan. “Kalau dibagi perbulan, Januari itu ada 118 perusahaan masuk berinvestasi dan di Februari 157 perusahaan,” terang kepala DPMPTSP KSB, Kamaluddin kepada wartarwan, Rabu, 12 Maret 2025.
Dari segi nilai, investasi yang dikelola perusahaan PMA lebih besar jumlahnya daripada perusaahan PMDN. Menurut, Kamaluddin, meski jumlah perusahaan PMA hanya terdiri dari 24 perusahaan, namun jenis usaha yang dikelolannya rata-rata adalah usaha padat modal. “Kalau kita lihat datanya di aplikasi OSS (Online Single Submission), mereka (PMA) kebanyakan bergerak di usaha real estate. Sedangkan PMDN bidang perdagangan dan industri atau UMKM,” urainya.
Mencermati data DPMPTP KSB, usaha real estate yang bakal dikelola para PMA itu kebanyakan bergerak di bidang pariwisata. Ini terlihat dari lokasi usahanya yang umumnya berada di pesisir pantai KSB mula dari Kecamatan Poto Tano, Taliwang, Jereweh, Maluk hingga Sekongkang.
Dikatakan Kamaluddin, umumnya investasi PMA itu berencana akan membangun fasilitas akomodasi untuk kepariwisataan. “Ada yang mau investasi bangun hotel ada juga yang mau buat Bungalo dan lainnya,” bebernya.
Melihat capaian nilai investasi yang sudah ada itu, Kamaluddin selanjutnya mengaku optimis target investasi di tahun 2025 ini akan kembali tercapai. Bahkan seperti tahun 2024 lalu melampaui target yang ditetapkan oleh Pemprov NTB.
“Tahun 2024 kita surplus 336 persen. Kita ditarget hanya Rp13 triliun, tapi realisasinya sampai Rp43,7 triliun. Nah tahun ini perkiraan kami seperti itu juga,” katanya optimis. (bug)