Mataram (Suara NTB) – Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Al-Azhar (Unizar) kembali menunjukkan kiprahnya dalam kolaborasi internasional dengan mendukung penelitian mahasiswa PhD dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) University, Australia, Oliver Knight. Dalam proyek riset ini, Reza Arviciena Sakti, SE., ME.; Abdul Basit, S.Pd., ME.; dan Dr. Vegalyra Novantini Samodra, M.M., berperan penting dalam perekrutan peserta, analisis data, serta penerjemahan selama penelitian berlangsung, pada Kamis, 6 Maret 2025.
Penelitian yang berfokus pada inklusi keuangan digital ini dilakukan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan mengkaji akses terhadap layanan fintech dan strategi kredit online. Melalui diskusi kelompok terfokus dan survei kualitatif, tim riset mengeksplorasi bagaimana masyarakat memanfaatkan layanan peer-to-peer (P2P) lending serta tantangan yang mereka hadapi.
Perjalanan penelitian dimulai di Kantor Desa Lingsar, tempat Oliver Knight mempresentasikan topik risetnya kepada pemimpin desa dan masyarakat setempat. Selama tiga minggu berikutnya, riset ini mencakup berbagai wilayah di Lombok, termasuk Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur. Survei juga dilakukan di dua universitas di Kota Mataram untuk mendapatkan wawasan dari kalangan akademisi dan mahasiswa.
“Dukungan dari rekan-rekan di Unizar sangat luar biasa. Mereka tidak hanya membantu dalam aspek teknis penelitian tetapi juga memberikan wawasan mendalam mengenai konteks sosial dan budaya yang sangat berharga bagi riset saya,” ujar Oliver.
Sementara itu, Vegalyra Novantini Samodra menekankan bahwa kolaborasi ini tidak hanya bermanfaat bagi pengembangan penelitian mahasiswa asing tetapi juga memperkuat jejaring akademik internasional Unizar.
“Kami melihat bahwa kajian tentang inklusi keuangan berbasis digital ini memiliki relevansi yang luas, terutama dalam konteks ekonomi Islam yang menjadi fokus kami di FAI Unizar. Melalui kerja sama ini, kami bisa berbagi perspektif akademik sekaligus belajar dari pendekatan riset lintas budaya,” ungkapnya.
Selain berkontribusi dalam penelitian, dosen FAI Unizar juga memfasilitasi sesi berbagi pengalaman akademik bagi mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, di mana Oliver menerima Sertifikat Pembicara atas kontribusinya.
“Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bagaimana Unizar terus memperkuat peran akademiknya di tingkat global, sekaligus memberikan dampak langsung bagi pengembangan riset yang relevan dengan kondisi masyarakat lokal,” pungkas Vegalyra Novantini Samodra. (ron)