Praya (Suara NTB) – Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, mengingatkan para kepala sekolah (kepsek) di bawah naungan pemerintah provinsi agar fokus dalam mengelola sekolah yang dipimpinnya. Ia menegaskan bahwa kepala sekolah tidak seharusnya terlibat dalam urusan di luar tugas dan tanggung jawabnya, terutama dalam politik.
“Saya minta para kepala sekolah jangan bermain politik lagi. Fokuslah pada tugas dan tanggung jawab sebagai kepala sekolah, yaitu mengurus sekolah dan siswa,” ujar Gubernur NTB saat menggelar pertemuan dengan para pengawas dan kepala sekolah SMA, SMK, serta SLB di Kabupaten Lombok Tengah. Pertemuan tersebut berlangsung di halaman SMK Negeri 2 Pujut, Desa Persiapan Awang, Kecamatan Pujut, pada Sabtu, 15 Maret 2025.
Gubernur mengaku telah menerima informasi bahwa banyak kepala sekolah terlibat dalam politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) NTB yang baru saja berlangsung. Ia menegaskan agar hal tersebut tidak terulang, karena tindakan tersebut menyimpang dari semangat dunia pendidikan. Kepala sekolah, yang pada dasarnya adalah seorang guru, seharusnya menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab sebagaimana tertuang dalam sumpah guru.
Meski mengetahui adanya keterlibatan kepala sekolah dalam politik, Mamiq Iqbal—sapaan akrab Gubernur NTB—menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki dendam politik. Baginya, urusan politik telah berlalu, dan saat ini yang lebih penting adalah bagaimana membangun dunia pendidikan NTB agar lebih maju dan berkembang.
“Jadi, sudahlah, urusan politik sudah lewat. Tapi ingat, jangan diulangi lagi. Bahkan, misalnya saya maju kembali di Pilkada NTB, jangan didukung. Biarlah urusan dukung-mendukung menjadi tugas relawan. Kepala sekolah harus tetap fokus mengurus sekolah dan siswa,” tandasnya.
Ia menekankan bahwa tugas seorang kepala sekolah sudah cukup berat tanpa harus disibukkan dengan hal-hal lain. Jika tugas utama terganggu, maka hasilnya tidak akan maksimal. Padahal, kemajuan dunia pendidikan juga bergantung pada para kepala sekolah. “Jadilah kepala sekolah yang bisa dibanggakan,” ujar pria kelahiran Praya ini.
Lebih lanjut, Mamiq Iqbal memastikan bahwa evaluasi terhadap kepala sekolah dan elemen lainnya di dunia pendidikan akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Evaluasi ini akan berlangsung secara objektif. Kepala sekolah yang memiliki kapasitas dan kompetensi akan tetap dipertahankan, sementara yang masih kurang akan diberikan pembinaan.
Ia juga menekankan bahwa perkembangan zaman yang begitu cepat menuntut adanya penguatan kapasitas bagi tenaga pendidik. Oleh karena itu, para guru di SMA, SMK, dan sederajat juga akan dikalibrasi agar mampu menjawab tantangan zaman. “Guru-guru juga perlu terus meningkatkan kompetensinya agar tidak tertinggal oleh perkembangan zaman,” pungkas mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki ini. (kir)