Mataram (Suara NTB) – Lahan kosong di Kota Mataram masih menjadi pilihan masyarakat untuk membuang sampah. Hal ini membuat pemandangan kota terkesan kotor.
Pantauan Suara NTB, di Jalan Arya Banjar Getas, Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela menemukan tempat pembuangan sampah sembarangan. Lokasi tersebut berada di pinggir jalan yang merupakan jalur alternatif kota yang sering dilalui kendaraan. Selain itu, sampah yang dibuang jenisnya berbeda-beda. Mulai dari sampah rumah tangga yang dikemas dengan plastik besar berwarna merah kemudian sampah kering seperti bekas material bangunan dan lainnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi saat dikonfirmasi pada Senin, 17 Maret 2025 menjelaskan, sampah yang ada di lokasi pertigaan Kelurahan Tanjung Karang tersebut, sebenarnya sampah saluran yang ditumpuk untuk diangkut kembali oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram. “Itu sebenarnya sampah saluran ada di situ dan di pindah untuk sementara,” ujarnya.
Menurutnya, sampah tersebut menjadi masalah setiap tahun yang tidak pernah selesai. Pasalnya, masyarakat masih saja membuang sampah sembarang terutama memanfaatkan lahan kosong. “Setiap tahun ini kerap jadi masalah,” ungkap Nizar.
Persoalan sampah yang di pinggir jalan Arya Banjar Getas tersebut di klaim Nizar, bukan menjadi tanggung jawabnya untuk melakukan pengangkutan, melainkan kewenangan dari OPD teknis. “Yang berhak menjawab ini Dinas PU,” katanya.
Di sisi lain, Nizar menjelaskan volume sampah saat Ramadan mengalami peningkatan mencapai 2-3 ton per hari dari volume 200 – 220 ton perhari di luar Bulan Ramadan. Kata Nizar, kenaikan volume sampah saat didominasi sampah non organik atau plastik bekas minum dan makanan dari lapak-lapak pedagang takjil musiman tersebut. “Hari itu langsung kita angkut di pinggir-pinggir jalan,” jelasnya.
Ia memastikan bahwa pihak tidak akan membiarkan penumpukan sampah di tempat-tempat sembarang. “Kita jamin tidak ada. Teman-teman kan bisa lihat tidak ada penumpukan,” pungkasnya. (pan)