spot_img
Selasa, Maret 18, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEUsulkan Jadi RS Ruslan

Usulkan Jadi RS Ruslan

PEMKOT Mataram, mengusulkan perubahan nama Rumah Umum Sakit Daerah (RSUD) Kota Mataram menjadi Rumah Sakit (RS) Ruslan sesuai dengan harapan masyarakat.

Direktur Utama (Dirut) RS Ruslan Kota Mataram, dr. Hj. Eka Nurhayati di Mataram, Senin, 17 Maret 2025, mengatakan, perubahan nama tersebut sekaligus memudahkan masyarakat membedakan antara RSUD Kota Mataram dan RSUD Provinsi NTB.

“RSUD Kota Mataram dan RSUD Provinsi NTB berada dalam satu wilayah yang sama. Sehingga RSUD Kota Mataram kami ganti agar tidak rancu. Tidak jarang tamu saya sering kesasar ke RSUD Provinsi,” katanya.

Hal tersebut disampaikan seusai menghadiri rapat paripurna DPRD Kota Mataram terkait penetapan program pembentukan peraturan daerah tahun 2025 dan penyampaian tiga rancangan peraturan daerah (Ranperda).

Tiga Ranperda yang diajukan itu meliputi, Ranperda Rencana Tata Ruang, Ranpeda Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah, dan Ranperda Rumah Sakit Umum Daerah H Moh Ruslan.

Dikatakan, perubahan nama RSUD Kota Mataram menjadi RS Ruslan juga untuk mengakomodasi masukan dan permintaan dari masyarakat yang ingin memberikan nama RS Ruslan untuk menghormati jasa-jasa Almarhum H Moh Ruslan yang merupakan Wali Kota Mataram ke tiga.

Pemberian nama itu sebagai penghormatan dan penghargaan kepada Wali Kota Mataram dua periode yakni tahun 1999-2004 dan tahun 2005-2010 atas jasa-jasa memimpin dan membangun Kota Mataram selama 10 tahun.

“Beliau juga sebagai pemrakarsa awal terbentuknya RSUD Kota Mataram pada tahun 2010, maka perlu diabadikan pada penamaan RSUD H Moh Ruslan Kota Mataram,” katanya.

Eka menambahkan, selain perubahan nama juga dilakukan perubahan susunan struktur organisasi sebab sebuah rumah sakit kelas B, memiliki tiga wakil direktur (Wadir) sementara yang ada saat ini baru dua.

Penambahan satu wakil direktur, lanjutnya, akan berdampak pada penambahan jabatan juga karena satu Wadir harus ada dua kepala bagian dan kepala seksi.

“Untuk menambah satu Wadir, rentetan-nya banyak. Tapi itu tergantung dari kemampuan daerah juga,” katanya. (ant)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO