spot_img
Jumat, Maret 21, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANBPMP NTB Dorong Daerah Susun Juknis SPMB yang Realistis

BPMP NTB Dorong Daerah Susun Juknis SPMB yang Realistis

Mataram (Suara NTB) –  Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat (BPMP NTB) menggelar sosialisasi dan koordinasi Sistem Penerimaan Siswa Baru (SPMB) secara daring melalui Zoom Meeting.

Kegiatan ini diikuti oleh Dinas Pendidikan se-Pulau Sumbawa, yang mencakup Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, Kota Bima, serta BPMP NTB, pada Selasa (18/3/2025).

Kepala BPMP NTB, Katman, S.Pd, M.A., dalam sambutannya menegaskan, kegiatan ini  penting dilakukan, dalam rangka penyamaan persepsi dan pemahaman terkait regulasi dan teknis SPMB tahun 2025. Salah satu yang disoroti pihaknya, agar pemerintah daerah menyusun petunjuk teknis (Juknis) SPMB yang realistis.

“Penyamaan persepsi ini penting, sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dan rujukan oleh Dinas Pendidikan dan Satuan Pendidikan dalam pelaksanaan SPMB tahun 2025,” ujarnya.

Sebelumnya, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi dan koordinasi dengnan Dinas Pendidikan se-Pulau Lombok. Katman menekankan sejumlah persiapan penting dalam implementasi SPMB, di antaranya validasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk memastikan jumlah ketersediaan rombongan belajar di setiap sekolah terpetakan dengan akurat.

Selain itu, daerah juga perlu menganalisis daya tampung berdasarkan ruang kelas dan jumlah guru yang tersedia, penetapan Surat Keputusan (SK) Tim SPMB di masing-masing kabupaten/kota, dan penyusunan petunjuk teknis (juknis) yang realistis. Serta sosialisasi dan edukasi kepada pemangku kepentingan dan orang tua murid, terutama bagi mereka yang memiliki anak di kelas VI dan IX.

Adapun materi penting yang disampaikan dalam sosialisasi tersebut, adalah hal-hal yang berbeda yang terdapat dalam Permendikdasmen No.3 tahun 2025 tentang SPMB dengan Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru pada tahun sebelumnya. Beberapa hal yang berbeda itu antara lain terkait filosofi SPMB, Jalur Penerimaan Murid Baru, persentase di setiap jalur, persyaratan umum dan khusus di setiap jalur, perencanaan, pelaksanaan dan pasca-penerimaan murid baru.

Katman menjelaskan, filosofi SPMB tahun 2025 adalah pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu untuk semua. Sekolah merupakan lembaga yang berfungsi membangun dan memperkuat inklusi, kohesi, dan integrasi sosial, dimana murid dari berbagai latar belakang sosial, suku, etnis, dan agama berinteraksi dengan intensif.

“Pengalaman belajar di sekolah yang berdekatan dengan tempat tinggal memungkinkan murid memiliki relasi sosial yang kuat dengan teman sebaya, dan internalisasi nilai-nilai utama serta pranata sosial,” ujarnya.

Adapun empat jalur SPMB tahun 2025 yaitu Jalur Domisili, Afirmasi, Prestasi, dan Mutasi. Setiap jalur memiliki persentase secara jelas diatur dalam regulasi menggunakan kata minimal/paling sedikit, kecuali di jalur mutasi masih sama dengan PPDB tahun sebelumnya maksimal 5 Persen.

Katman berharap agar proses SPMB tahun 2025 berjalan lancar. “Dilaksanakan sesuai tahapan-tahapan dan dapat meminimalisasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya. (ron)

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO