spot_img
Senin, April 28, 2025
spot_img
BerandaNTBDOMPUGudang Masih Penuh, Bulog Belum Mulai Serap Jagung Petani

Gudang Masih Penuh, Bulog Belum Mulai Serap Jagung Petani

Dompu (Suara NTB) – Badan Urusan Logistik (Bulog) cabang Bima yang membawahi wilayah Kabupaten Dompu hingga saat ini belum melakukan penyerapan jagung. Gudang jagung Bulog hingga saat ini masih dipenuhi stok jagung yang diserap tahun 2024 lalu.

“Belum ada (penyerapan jagung petani), (saat ini) masih proses penjualan jagung stok 2024,” kata Pimpinan Cabang Perum Bulog Bima, Heri Sulistiyo saat dikonfirmasi, Kamis, 20 Maret 2025.

Salain melakukan proses penjualan jagung untuk mengosongkan Gudang, Bulog juga Tengah menunggu ketentuan pembelian jagung dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Kendati Kepala Bapanas telah menetapkan Keputusan nomor 18 tahun 2025 tentang HPP jagung di tingkat petani yang ditetapkan 5 Februari 2025 lalu. “Nunggu ketentuan pembelian dari Bapanas,” katanya.

Berdasarkan Keputusan kepala Bapanas nomor 18 tahun 2025, HPP jagung di Tingkat petani mulai berlaku 7 Februari 2025 dan Perum Bulog ditugaskan melaksanakan pembelian dengan HPP sebesar Rp.5.500 per kg untuk jagung pipilan kering. Jagung pipilan kering ini memiliki kadar air maksimal 14 persen.

Bulog Cabang Bima juga sedang menjual stok jagung tahun 2024 sebanyak 13.853,25 ton yang tersebar di 11 gudang. Jagung ini dijual melalui proses Lelang terbuka oleh KPKNL Bima menggunakan aplikasi. Pembeli diharuskan menyetorkan uang jaminan 50 persen maksimal sehari sebelum proses Lelang dilakukan. Pelelangan dilakukan pada Rabu, 19 Maret 2025. Namun hingga batas akhir, tidak satupun yang mengajukan pendaftaran sebagai peserta dan melakukan penawaran. “Masih belum ada penawaran (dalam pelelangan jagung),” ungkapnya.

Sementara Bupati Dompu, Bambang Firdaus, SE didampingi Ketua DPRD Dompu, Ir Muttakun, Dandim 1614/Dompu, Letkol Kav Riyan Oktiya Viradjati, ST., MM., dan sejumlah pejabat lainnya melakukan inspeksi mendadak ke 3 gudang jagung yang melakukan penyerapan jagung petani di Kecamatan Manggelewa. Yaitu gudang jagung milik PT. Segar Agro Nusantara, PT. Sinar Agro Gemilang, dan gudang jagung milik PT. Subur Mega Perkasa.

Kunjungan Bupati Bersama rombongan ini untuk memastikan harga pembelian jagung oleh ketiga pengusaha ini dan cara pengetesan kadar air jagungnya. Karena ada kekhawatiran, pengusaha dalam menyerap jagung petani mempermainkan timbangan dan kadar air jagung yang dapat merugikan petani.

Namun hasil pengecekan terhadap peralatan yang digunakan ketiga Perusahaan pembeli jagung masih baik. Terhadap harga pembelian, Bupati mengingatkan agar bisa membeli sesuai HPP yang ditetapkan pemerintah. “Jangan hanya mikirkan keuntungan semata, tapi pikirkan juga kesejahteraan petani dengan membeli jagungnya pada harga yang pantas,” harapnya. (ula)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO