spot_img
Sabtu, Maret 22, 2025
spot_img
BerandaNTBBMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Bencana di Mudik Lebaran 2025

BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Bencana di Mudik Lebaran 2025

Mataram (Suara NTB) – BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan stakeholder agar tetap waspada terhadap potensi bencana di musim pancaroba, termasuk saat musim mudik lebaran tahun ini. Potensi bencana yang dapat ditimbulkan seperti banjir, banjir bandang, genangan, angin kencang, puting beliung, petir, pohon tumbang, baliho roboh, dan berkurangnya jarak pandang.

Kepala Stasiun Meteorologi ZAM Lombok Satria Topan Primadi mengatakan, saat ini wilayah NTB berada pada periode peralihan musim atau pancaroba, dari musim penghujan ke musim kemarau. Wilayah NTB sendiri diprediksikan akan mulai memasuki awal musim kemarau pada bulan April dasarian I hingga bulan Mei dasarian I 2025.

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, terpantau adanya gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di wilayah NTB. Antara lain aktifnya gelombang atmosfer Equatorial Rossby, Madden Julian Ocilation (MJO). Kemudian adanya sirkulasi siklonik (akibat gangguan tropis) di Laut Timor dan Teluk Carpentaria yang membentuk perlambatan kecepatan angin dan pertemuan angin (konvergensi) di sekitar wilayah NTB.

“Kelembapan udara yang cenderung basah dan labilitas atmosfer kuat mendukung pertumbuhan awan-awan hujan secara signifikan hingga akhir Maret 2025,” kata Satria Topan Primadi dalam keterangannya kemarin.

Selain peningkatan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, potensi peningkatan kecepatan angin di wilayah NTB juga berpeluang terjadi sepekan kedepan. Tinggi gelombang di perairan NTB berada pada kategori sedang hingga tinggi yaitu 1,25 – 4 meter dan potensi banjir rob juga berpeluang terjadi hingga awal April 2025.

Ia mengatakan, masih aktifnya gelombang atmosfer serta kondisi kelembapan udara yang cukup basah di wilayah NTB mengakibatkan potensi hujan masih berpeluang terjadi pada saat Lebaran 2025 namun intensitasnya sudah tidak semasif pada periode arus mudik.

BMKG Stasiun Meteorologi ZAM juga menghimbau para pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, wisata bahari dan masyarakat agar tetap waspada, terutama yang beraktivitas di sekitar wilayah pesisir waspada tinggi gelombang yang mencapai 2 meter ke atas. Gembang lebih dari 2 meter berpotensi terjadi di Selat Lombok bagian utara dan selatan, Selat Alas bagian selatan, perairan utara NTB, perairan selatan NTB, perairan selatan Sumbawa, dan Samudera Hindia Selatan NTB.

BMKG memberikan rekomendasi untuk pihak terkait agar memastikan infrastruktur dan tata kelola sumber daya air siap menghadapi curah hujan tinggi. Kemudian agar menjaga kebersihan lingkungan, hindari membuang sampah sembarangan dan penebangan liar.

“Pangkas dahan pohon yang rapuh serta perkuat tiang agar tidak roboh diterpa angin. Masyarakat diimbau menjauh dari area rawan bencana dengan radius aman. Gencarkan sosialisasi mitigasi bencana hidrometeorologi, tingkatkan koordinasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait untuk kesiapsiagaan,” pesannya.(ris)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO