spot_img
Minggu, Maret 23, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEBMKG: Potensi Angin Puting Beliung Terjadi Hingga 26 Maret 2025

BMKG: Potensi Angin Puting Beliung Terjadi Hingga 26 Maret 2025

Mataram (SuaraNTB) – BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid mendeteksi potensi angin puting beliung di wilayah NTB, masih berlangsung hingga 26 Maret 2025. Kondisi ini terjadi karena masa transisi peralihan musim, dari musim penghujan ke musim kemarau.

Kepala Stasiun Meteorologi ZAM Lombok Satria Topan Primadi menjelaskan pada masa transisi peralihan musim penghujan ke musim kemarau, potensi angin puting beliung dan bencana lainnya sangat besar.
Saat diwawancarai melalui whatsapp di Mataram pada Sabtu, (22/03) ia mengatakan, tingginya intensitas hujan berpeluang potensi angin puting beliung bisa terjadi, terlebih lagi sifatnya yang sporadis atau tidak merata.

Terkait tingginya intensitas hujan di masa transisi ini, Topan menjelaskan karena kondisi dinamika atmosfer yang memperlihatkan aktifnya gelombang atmosfer Equatorial Rossby, Madden Julian Ocilation (MJO), adanya sirkulasi siklonik di Laut Timor dan Teluk Carpentaria yang membentuk perlambatan kecepatan angin dan pertemuan angin (konvergensi) di sekitar wilayah NTB, kelembapan udara yang cenderung basah dan labilitas atmosfer kuat mendukung pertumbuhan awan-awan hujan (konvektif).

“Berkumpulnya awan-awan konvektif ini menyebabkan kondisi hujan di wilayah kita. Tetapi tidak merata dan hal ini menyebabkan adanya titik-titik angin puting beliung seperti yang terjadi di Lombok Tengah,” jelasnya.

BMKG juga mengidentifikasi aktivitas tekanan rendah atau low pressure yang ada di sekitar selatan wilayah Indonesia saat ini, yang terpantau tidak terlalu mempengaruhi wilayah NTB. Namun, apabila tekanan rendah ini berpotensi menjadi bibit siklon, maka situasi hujan deras disertai angin kencang bisa terjadi hingga waktu lebaran nanti.

“Dari pantauan di beberapa daerah, hujan itu hanya dalam cakupan kecamatan saja, sementara kecamatan lain tidak ada hujan. Nah adanya perbedaan tekanan ini yg menyebakan angin puting beliung. Dan potensinya sangat besar di masa transisi ini,”ucapnya.

Ia menambahkan dari situasi terkini juga dapat menimbulkan potensi kerusakan yanh bervariasi. Khususnya wilayah NTB, kata Topan masyarakat diminta mengurangi aktivitas sekitar pesisir pantai, dataran yang luas dan daerah landai karena berpotensi terjadi puting beliung.

“Untuk tingkat kerusakan bervariasi, kerusakan besar terjadi bila awan-awan konventif sangat besar, kalau memang awan konventif kecil angin puting beliung bisa terjadi tp tidak menimbulkan kerusakan,”ungkapnya.

Bentuk antisipasi bencana angin puting beliung, bisa dikenali dari kondisi cuaca. Apabila saat pukul 08.00 Wita suhu panas, hingga merasa gerah dan suhu tiba-tiba berubah pada siang harinya menjadi dingin maka potensi puting beliung bisa terjadi.

Topan mengatakan kecederungan angin puting beliung itu terjadi di siang sampai sore hari, terlihat dari perubahan tekanan suhu.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat bisa ambil langkah mitigasi berlindung di tempat-tempat kokoh dan kuat. Selain itu, lebih bijak melihat wilayah menjadi titik aman dan mengenal lokasi wilayahnya, sehingga ketika ada potensi bencana bisa segera melakukan migrasi ke tempat aman. (nia)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO