Mataram (Suara NTB) – Delapan hari sebelum lebaran, beberapa titik keberangkatan nampak sepi pemudik. Kondisi ini berbanding terbalik dibandingkan ramadan tahun lalu, yang mana sepuluh hari sebelum lebaran, nampak beberapa penumpang di beberapa titik keberangkatan seperti Bandara, Pelabuhan, dan Terminal.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Lalu Mohammad Faozal membenarkan kondisi ini. Ia mengatakan, situasi saat ini masih sangat landai, bahkan beberapa pelabuhan nampak kosong, tidak ada penumpang.
“Belum ada, masih landai banget, saya dapat informasi malah di pelabuhan-pelabuhan sepi,” ujarnya saat dihubungi Suara NTB, Minggu, 23 Maret 2025.
Di bandara, ujar Faozal masih belumnada tambahan penerbangan sebab penerbangan yang masih normal. Begitupun di beberapa titik keberangkatan lainnya. “Pastinya belum ada, sampai sekarang. Landa-landai saja,” sambungnya.
Kemungkinan, lanjutnya masyarakat akan mulai mudik tujuh hari sebelum lebaran. Ia menilai, belum adanya pemudik di delapan hari menuju lebaran ini sebab libur lebaran cukup panjang, sampai 11 hari. Oleh sebab itu masyarakat masih santai karena memiliki masih banyak waktu.
Adapun karena saat ini, hanya sekolah yang mulai libur. Instansi lain akan mulai libur pada Jumat, 28 Maret 2025, hal tersebut menjadi faktor masih belum ada pergerakan pemudik.
“Ini kan masih anak sekolah saja yang libur, bapaknya belum libur. Atau orang tidak punya duit untuk mudik karena efisiensi. Landai banget ini,” katanya.
Berkaca dari tahun sebelumnya, pemudik mulai memadati titik keberangkatan pada 10 hari menjelang lebaran. Namun, fenomena tahun ini berbeda dari biasanya.
Bahkan, saat ini mobil logistik masih berlalu lalang di jalanan. Pemberhentian operasional mobil logistik dilakukan tujuh hari sebelum lebaran untuk memastikan kenyamanan pemudik sebab terjadi kemacetan.
“Kita minta H-7 masih stop. Sekarang masih ada lewat-lewat, truk pasir masih ada, panci robek masih ada,” pungkasnya. (era)