spot_img
Selasa, Maret 25, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEMasyarakat Rasakan Penurunan Daya Beli di Ramadan Tahun Ini

Masyarakat Rasakan Penurunan Daya Beli di Ramadan Tahun Ini

Mataram (Suara NTB) – Masyarakat merasakan adanya penurunan daya beli di bulan Ramadan tahun 2025 ini. Penurunan daya beli dinilai karena beberapa bahan pokok mengalami kenaikan harga yang sangat tinggi, sehingga rata-rata ibu rumah tangga mengalokasikan uang untuk kebutuhan sehari-hari.

Pedagang di pasar Pohgading, Nurtini menilai terdapat perbedaan yang kontras pada puasa tahun ini dibandingkan puasa tahun lalu. Menurutnya, meski bahan pokok juga mengalami kenaikan harga di tahun lalu, namun tidak setinggi tahun ini.

“Puasa tahun kemarin banyak yang naik, tapi tidak terlalu tinggi, masih normal kita berbelanja. Sekarang harga cabai selangit, itu aja kita beli,” ujarnya kepada Suara NTB.

Menurutnya, salah satu faktor penting yang mempengaruhi daya beli masyarakat adalah tingginya harga cabai yang berada di kisaran Rp150 ribu.

Tingginya harga komoditas ini mempengaruhi perekonomian keluarganya sebab tidak bisa terpisah dari makanan pedas. “Mahal sekali sekarang, kita kan tidak bisa kalau tidak makan pedas,” ucap ibu anak tiga ini.

Biasanya, ujar Tini, 10 hari sebelum lebaran, pihaknya sudah mulai menyiapkan baju dan jajanan raya. Namun, karena sedikitnya uang yang beredar, persiapan hari lebarannya mengalami penundaan.

Hal serupa dirasakan Susanti, pedagang kue semprit ini merasa adanya perbedaan ramadan tahun ini dan tahun lalu. Kurangnya daya beli masyarakat berdampak pada kue keringnya. “Sekarang agak kurangan sih, tapi Alhamdulillah masih ada yang beli,” ucapnya.

Saat disinggung sebab penurunan daya beli masyarakat, ia mengaku kurang mengetahui. Yang pasti, sejak awal Ramadan harga bahan pokok di pasar tradisional mulai meninggi. “Mungkin itu penyebabnya. Masyarakat kan mikirnya makan dulu, kalau kue kan bisa nanti-nanti,” katanya.

Sebagai pedagang sekaligus ibu rumah tangga, ia berharap adanya kebijakan penurunan harga bahan pokok dari pemerintah di delapan hari menjelang lebaran ini. “Yaa kalau tidak bisa turun banget, kembali ke harga normal lah,” harapnya. (era)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO