spot_img
Rabu, April 2, 2025
spot_img
BerandaHEADLINESalat Id di Islamic Center Mataram, Khotib Ingatkan Pimpinan NTB soal Integritas

Salat Id di Islamic Center Mataram, Khotib Ingatkan Pimpinan NTB soal Integritas

Mataram (Suara NTB) – Momen salat idul fitri di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB yang diikuti oleh Gubernur, Wakil Gubernur, dan Walikota Mataram berlangsung khidmat. Dalam kesempatan tersebut, khotib yang juga aktif sebagai Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW), Prof. Dr. TGH. Zainal Arifin Munir, Lc., M.Ag menyampaikan tentang integritas dan kemuliaan bulan Ramadan.

Disampaikan, makna ibadah puasa Ramadhan bagi mu’min adalah terbentuknya insan muttaqin, yaitu manusia yang bertaqwa, hamba yang takut dan selalu taat kepada Allah. Orang yang bertaqwa, sambungnya adalah orang yang perkataan dan perbuatannya selaras dengan isi hatinya.

“Dengan taqwa diharapkan mu’min menjadi pribadi yang berintegritas tinggi, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain,” ujarnya dalam khotbah Idul Fitri, Senin, 31 Maret 2025.

Menurutnya, seluruh muslim khususnya pemimpin harus memiliki integritas tinggi, dalam konteks berbangsa dan bernegara, integritas ditunjukkan dengan ikut berpartisipasi untuk mengisi pembangunan sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Dengan memiliki pemimpin yang berintegritas, dinilai akan mudah meraih kemakmuran dan kesejahteraan bangsa, khususnya daerah NTB.

“Harus diakui bahwa integritas seseorang selalu digoda oleh jabatan, status sosial, popularitas, dan kekayaan. Kecenderungan kita untuk mengejar dunia inilah yang kita latih untuk dipuasakan selama bulan Ramadhan,” sambungnya.

Integritas adalah tentang kejujuran, profesionalisme, keberpihakan, dan keadilan. Nilai-nilai tersebut harus dimiliki oleh setiap insan, utamanya pemimpin yang memimpin suatu bangsa. Pemimpin yang memiliki integritas dalam al-Quran dan hadits, jelasnya adalah pemimpin yang mengayomi, melaksanakan ide/aspirasi yang terbaik dari masyarakat, dan memberikan contoh untuk kebaikan bagi rakyat yang dipimpinnya.

Begitupun dengan rakyat, rakyat yang baik adalah rakyat yang mendengarkan dan melaksanakan kebijakan pimpinan selama pemimpin tidak mendurhakai perintah Allah dan Rasul.

Untuk menguatkan integritas, seluruh elemen masyarakat mestinya meneladani sifat wajib yang ada pada Nabi Muhammad, yaitu siddiq atau jujur, amanah atau dapat dipercaya, tabligh atau terbuka, dan fatanah atau bijak. (era)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO