Giri Menang (Suara NTB) – Warga yang ada di sekitar Pantai Elak-Elak, Dusun Pengawisan, Desa Persiapan Pesisir Mas, Lombok Barat tak mempersoalkan adanya pembangunan pagar pantai di kawasan itu. Pasalnya pemagaran itu telah mendapatkan persetujuan dari sebagian besar masyarakat di daerah itu. Terlebih dengan adanya investor yang akan membangun kawasan itu akan berdampak terhadap masyarakat sekitar.
Pernyataan warga ini untuk menepis isu miring terkait penolakan terhadap pembangunan pagar di Pantai Elak-elak. Rapi’i, salah seorang tokoh masyarakat Dusun Pengawisan, mengatakan bahwa pembangunan pagar itu tidak menyalahi aturan dan telah mendapat persetujuan dari sebagian besar masyarakat setempat. “Tidak ada yang dilanggar, dan masyarakat sekitar tidak mempersoalkan itu,” katanya.
Ia pun membantah isu yang seolah-olah membenturkan masyarakat sekitar dengan investor yang akan membangun objek wisata di Pantai Elak-Elak tersebut. “Kami yang berada di sekitar Pantai Elak-Elak, jadi kami tahu betul kondisi yang sebenarnya. Tidak pernah ada penolakan dari warga,” tegasnya.
Terkait adanya komentar dari pihak lain yang menyatakan adanya penolakan dari masyarakat terkait pembangunan pagar yang dilakukan pihak investor, Rapi’i dengan tegas menyatakan bahwa yang bersangkutan bukanlah warga setempat. “Kami yang tahu kondisi. Jadi jangan bawa-bawa nama warga sekitar,” imbuhnya.
Rapi’i pun dengan lantang meminta pihak yang mempersoalkan terkait pembangunan pagar oleh investor itu untuk menghubungi dirinya agar tidak ada informasi yang simpang siur terkait Pembangunan pagar itu. “Kami tidak ada yang menolak, yang ditolak itu justru yang di sebelah,” katanya.
Ia menambahkan, masuknya investor yang akan membangun dan mengembangkan objek wisata Pantai Elak-Elak tentu menjadi angin segar bagi masyarakat sekitar, termasuk masyarakat Sekotong dan Lobar secara lebih luas. “Ini kan menjadi peluang bagi kita. Jika daerah kita maju pariwisatanya, maka yang diuntungkan adalah masyarakat, tidak hanya kami di sekitar Pantai Elak-Elak ini,” pungkasnya. (her)
