Praya (Suara NTB) – Jumlah kasus kriminalitas diwilayah hukum Polres Lombok Tengah (Loteng) pasca-Idulfitri menunjukkan tren peningkatan. Masyarakat pun diingatkan untuk terus meningkatkan kewaspadaan sebagai upaya cegah dini dari potensi aksi kejahatan. Terutama pada malam hari dan jam-jam rawan dengan menggerakkan kembali ronda dan langkah pengamanan di lingkungan sekitar.
Demikian disampaikan Kasi Humas Polres Loteng Iptu Lalu Brata Kusnadi, kepada Suara NTB, menyinggung beberapa laporan kasus kejahatan yang terjadi pasca lebaran di Loteng. Ia mengatakan dengan segala keterbatasan yang dimiliki, pihak kepolisian tentunya tidak bisa sendirian menjaga wilayah ini.
Dukungan dan peran serta aktif masyarakat dalam hal ini tentunya sangat dibutuhkan. Pastinya akan sangat membantu dalam upaya mencegah terjadinya kasus kriminalitas.
“Kita terus berupaya maksimal menjaga keamanan diwilayah hukum Polres Loteng. Tapi itu semua tidak akan berarti banyak tanpa ada dukungan dan peran serta masyarakat secara luas,” terangnya, pada Jumat (4/4/2025).
Menurutnya, menjaga keamanan dan ketertiban adalah tanggung jawab semua pihak, tidak hanya pihak kepolisian. “Kalau masyarakat abai, itu akan bisa memberikan kesempatan bagi para pelaku kejahatan untuk menjalankan aksinya. Tapi kalau masyarakat waspada, para pelaku kejahatan tidak akan punya kesempatan untuk melakukan aksi kriminal,” ujar Brata.
Sejauh ini pihaknya tetap melakukan penyelidikan terhadap beberapa kasus kriminal yang mencuat di wilayah hukum Polres Loteng dan tersebar melalui media sosial. Kendati, pihaknya sampai saat ini belum mendapat laporan terkait kasus-kasus kriminal yang terjadi tersebut, baik itu ke polsek jajaran maupun laporan di Polres Loteng sendiri.
“Memang ada informasi beberapa kasus kriminal yang terjadi pasca lebaran. Namun itu informasinya baru melalui media sosial. Belum ada laporan yang masuk ke kami. Apakah itu di Polres Loteng maupun di polsek jajaran,” tandasnya.
Beberapa kasus kriminal yang mencuat, di antaranya, kasus dugaan perampokan yang dialami seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia yang tengah pulang mudik di Desa Aik Mual Kecamatan Praya. Dalam kejadian itu, diduga puluhan juta uang serta puluhan gram perhiasan emas milik korban berhasil digondol para pelaku yang diperkirakan berjumlah lebih dari dua orang.
Kemudian di lingkungan Tiwu Asem Kelurahan Renteng, dua rumah warga dibobol maling. Dalam kasus yang berlangsung saat warga tengah melaksanakan salat Idulfitri tersebut, total kerugian yang dialami para korban diperkirakan mencapai ratusan juga. Tidak hanya uang tunai, para pelaku juga membawa kabur perhiasaan emas milik korban. (kir)
