Selong (Suara NTB) – Seorang remaja berusia 17 tahun ditemukan meninggal akibat gantung diri di kediamannya di Lenek, Kabupaten Lombok Timur, pada Minggu (6/4/2025) siang.
Korban yang beridentitas MSA (17), buruh bangunan, diduga nekat mengakhiri hidupnya karena depresi setelah putus cinta.
Menurut laporan, kejadian bermula sekitar pukul 13.30 WITA ketika ayah korban, Lukman, hendak mengantarkan sebungkus rokok ke kamar anaknya. Saat membuka pintu, ia terkejut menemukan MSA tergantung menggunakan tali nilon berwarna biru. Lukman segera meminta bantuan tetangga, Arman Arifin (36) dan Muh. Arlan Heriadi Malindo (25), yang kemudian membantu menurunkan korban.
Sayangnya, MSA sudah tidak bernyawa ketika ditemukan. Tim medis dari Puskesmas Lenek yang dipanggil hanya bisa memastikan kematian korban. Petugas kepolisian dari Polres Lombok Timur juga tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP.
Kepala Seksi Humas Polres Lotim, AKP Nikolas Osman menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara tidak menunjukkan tanda kekerasan pada jenazah. Keluarga korban menolak permintaan autopsi dari kepolisian, dengan alasan menerima kejadian ini sebagai takdir.
Sesuai penuturan saksi bernama Arlan Heriadi Malindo menyebutkan bahwa belakangan ini MSA sering mengurung diri di kamar. Diduga, ia mengalami depresi setelah putus dari pacarnya, WAP, yang berdomisili di Wanasaba.
Polisi telah melakukan sejumlah langkah standar, termasuk, pengamanan dan olah TKP. Telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan pihak keljarga sudah membuat pernyataan penolakan autopsi.
Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut, meski pihak kepolisian menduga kuat motif depresi sebagai penyebab utama.
Masyarakat diimbau untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental, terutama di kalangan remaja yang rentan mengalami tekanan emosional. (rus)
