Giri Menang (Suara NTB) – Lokasi wisata alam Honeymoon Desa Tanak Beak, Kecamatan Batu Keliang Utara, Lombok Tengah belakangan ini viral di media sosial. Wahana wisata kolam renang dan pemancingan ini ternyata disulap dari bekas galian C dengan luas areal sekitar 2 hektare. Sejak dibuka ketika Idulfitri, pengunjung ke lokasi wisata ini mencapai ribuan orang.
Dekat dengan Kota Mataram dan berbatasan dengan Lobar, menjadikan lokasi wisata ini jadi pilihan pengunjung. Di samping ditopang akses jalan yang lumayan bagus. Untuk ke lokasi wisata ini juga tidak sulit.
Dari arah Mataram, pengunjung bisa melalui jalan nasional ke arah jalur Narmada hingga perbatasan Lobar dan Loteng. Kemudian belok kanan ke arah Desa Tanak Beak. Akses jalan masuk kurang lebih beberapa kilometer, melalui jalan mulus hingga tiba di lokasi wisata tersebut. Namun akses jalan sempit begitu masuk ke lokasi dari jalan aspal. Jalan ini sudah diaspal setengah, sedangkan hamlir beberapa ratus meter menuju lokasi ini masih jalan tanah.
Pengelola Wisata Alam Honeymoon, H. Alimun yang ditemui di lokasi wisata Senin (7/4/2025), menuturkan bahwa ia sendiri tidak bergerak di bidang wisata, melainkan jual beli material galian C. Namun setiap kali membuka lokasi galian, izin ke warga sekitar selalu dianggap merusak lingkungan dan alam. “Dari sanalah timbul ide untuk membuat wisata alam ini di lokasi Galian C, ini untuk menjawab anggapan dan kekhawatiran warga, sekaligus ini untuk pemulihan atau reklamasi lokasi galian C ini,” tutur pria asal Tanak Beak Narmada Lobar ini.
Pihaknya pun mulai merintis menata lokasi galian C menjadi tempat wisata alam dengan luas areal sekitar 2 hektare. Awal 2023, pihaknya mulai menata kawasan itu. Hampir dua tahun lebih merintis, menyiapkan tempat wahana kolam renang, gazebo atau berugak dan aula. Dilengkapi juga dengan toilet atau WC, tempat kuliner serta musala. Kemudian lokasi wisata ini dibuka setelah Lebaran Idul Fitri. “Kita buka akhir puasa, pada saat Lebaran,setelah dibuka ada datang tamu sedikit-sedikit,” imbuhnya.
Namun semenjak Idulfitri, pengunjung meningkat. Dari perkiraan per hari 400-450 orang, di luar perkiraan itu melonjak hingga 1.000 Pengunjung lebih per harinya. Lebih-lebih pada libur terakhir Lebaran ketupat, diperkirakan pengunjung hingga 2.000 orang. Di lokasi wisata ini dibuka beberapa wahana, seperti kolam renang dewasa dan anak-anak, kantin, tempat salat, toilet, gazebo atau berugak dan aula. Termasuk ada lahan berbuka hijau. Ada juga sejumlah kolam pemancingan.
Ke depan, ia berencana akan mengembangkan wahana wisata ini, seperti wahana permainan anak-anak, spot foto dan lainnya. Untuk menata kawasan ini ia menghabiskan dana besar, mencapai miliaran. Harapannya agar pemerintah membantu membangunkan akses jalan ke lokasi. Karena pengunjung mengeluhkan akses jalan, sedikit rusak menuju ke lokasi. Selain itu akses jalan sendiri memang diperlukan warga sekitar.
“Mohon bantuan kepada pemerintah agar perbaiki jalan masuk, itu harapan kami,” harapnya. Sebab bagaimana pun pihaknya sendiri memberdayakan warga lokal bekerja di lokasi wisata tersebut. Dari 25 pekerja sebagian besar dari wisata lokal, sehingga keberadaan wisata ini menyerap pengangguran di daerah setempat. (her)