Mataram (Suara NTB) – SMAN 1 Kayangan kembali menjalin kerja sama internasional dengan Temasek Polytechnic Singapura melalui program kolaborasi pendidikan yang berlangsung sejak 7 hingga 16 April 2025. Kegiatan ini menjadi kelanjutan dari program serupa yang telah dilaksanakan pada tahun 2024 lalu, memperkuat hubungan baik antara kedua institusi pendidikan lintas negara.
Jika pada kolaborasi sebelumnya fokus kegiatan adalah penanaman 60 pohon kelengkeng di lingkungan sekolah, maka pada tahun ini, kegiatan utama yang dilaksanakan meliputi penanaman 160 pohon pucuk merah di taman sekolah dan pembuatan mural pada dua ruang kelas. Mural tersebut menggambarkan perpaduan budaya Indonesia dan Singapura, yang diharapkan dapat menjadi media pembelajaran visual bagi para siswa dari kedua negara.
Program ini dilaksanakan selama delapan hari efektif. Pada akhir pekan, mahasiswa Temasek mengikuti kegiatan di luar sekolah sebagai bagian dari agenda eksplorasi budaya lokal. Seluruh rangkaian kegiatan ini telah dibahas dan disepakati bersama oleh kedua institusi sejak akhir tahun 2024.
Kepala SMAN 1 Kayangan, Moch. Fatkoer Rohman, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi dan dukungan penuhnya terhadap program kolaborasi ini.
“Kolaborasi seperti ini sangat penting dalam memperkuat jejaring internasional sekolah dan membangun keterampilan global bagi siswa dan guru. Mereka tidak hanya belajar tentang pelestarian lingkungan dan seni, tetapi juga mengasah kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris serta memperluas wawasan budaya,” ujar Fatkoer.
Selain kegiatan utama, para siswa juga mengikuti berbagai permainan edukatif yang dirancang untuk mempererat interaksi dan pertukaran budaya. Aktivitas ini disambut antusias oleh para siswa dari kedua negara.
Hal senada juga disampaikan oleh Goh Qiu Ting, dosen pembimbing dari Temasek Polytechnic sekaligus pembina program Overseas Community Project. Ms. Goh, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa para mahasiswa sangat menikmati pengalaman belajar di SMAN 1 Kayangan.
“Mahasiswa kami sangat senang mengikuti program ini. Mereka merasa mendapatkan pengalaman yang berharga, khususnya dalam memahami budaya Indonesia dan berinteraksi langsung dengan siswa di SMAN 1 Kayangan,” ungkapnya.
Sebagai bentuk kontribusi sosial, kegiatan akan ditutup dengan aksi bakti sosial berupa penyaluran paket kebutuhan pokok kepada sejumlah warga sekitar sekolah yang membutuhkan. Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat hubungan sekolah dengan masyarakat dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
Fatkoer menekankan, program ini menunjukkan komitmen SMAN 1 Kayangan dalam membangun generasi yang berwawasan global, peduli lingkungan, dan terbuka terhadap keberagaman budaya dunia. (ron)
