spot_img
Rabu, April 23, 2025
spot_img
BerandaHEADLINETerperosok di Letter E Rinjani, Pendaki Asal Jatim Selamat

Terperosok di Letter E Rinjani, Pendaki Asal Jatim Selamat

Mataram (Suara NTB) – Seorang pendaki bernama Rofik Burhanuddin berusia 22 tahun asal Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur (Jatim), mengalami kecelakaan tunggal saat hendak turun dari pendakian puncak Gunung Rinjani. Insiden yang terjadi pada Minggu, 13 April 2025  diduga karena korban terpeleset di jalur Letter E saat melintas turun.

Penjabat Ketua Tim Evakuasi Taman Nasional Gunung Rinjani Gede Mustika mengatakan Rofik diduga terjerembap ke bawah tebing jalur Letter E di bawah puncak Gunung Rinjani saat akan mengambil tongkat atau trekking pole miliknya yang terjatuh. Korban terjatuh di tebing dengan kedalaman sekitar 20 meter. Letter E sendiri dikenal sebagai jalur menuju puncak Rinjani.

Jadi korban berniat ambil trekking pole yang jatuh ke bawah tebing. Saat mau ambil kemudian terpeleset dan terjatuh,” kata Gede kepada wartawan Senin, 14 April 2025.

Sekitar pukul 16.00 Wita, tim evakuasi yang mendapat kabar ada pendaki terjatuh berangkat melakukan evakuasi dibantu oleh empat porter Rinjani. Hanya saja, setelah tiba di lokasi pada pukul 18.45 Wita, petugas tidak menemukan korban berada di tempatnya terjatuh. Bekalangan diketahui Rofik sudah berhasil naik dengan cara menyisir pinggir tebing, kemudian melanjutkan perjalanan turun.

Ternyata korban melipir naik ke jalur dan tidak dilihat oleh tim, karena cuaca berkabut tidak diperhatikan. Korban ternyata sudah turun. Malamnya korban camp di Pelawangan tiga,” kata Gede.

Rofik sempat mendapat penanganan sementara di basecamp emergency di Pelawangan Sembalun. Berdasarkan hasil observasi, pendaki yang naik bersama rekan-rekannya itu tidak mengalami luka. “Korban selamat, tidak ada luka setelah kami cek di basecamp emergency,” ungkap Gede.

Berdasarkan informasi, Rofik dikabarkan turun dari Pelawangan Sembalun dan Senin (14/4) kemarin ke basecamp. Atas peristiwa tersebut, Ia pun mengimbau kepada para pendaki yang naik ke Puncak Gunung Rinjani untuk selalu waspada.

“Kadang kita ingin cepat, lari di jalur. Rata-rata turun dari puncak itu fisik pendaki sudah terkuras. Harus tetap konsentrasi. Saran kami jika ada kejadian serupa, lebih baik meninggalkan trekking pole ketimbang terjadi apa-apa,” sarannya.(ris)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO