Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan Mataram Harum dengan fokus pada penanganan lingkungan, khususnya pengelolaan sampah di wilayah-wilayah padat penduduk seperti Kecamatan Ampenan.
Seiring meningkatnya aktivitas masyarakat dan volume sampah rumah tangga, Pemkot Mataram melakukan identifikasi pada sejumlah lokasi yang membutuhkan perhatian khusus. Di antaranya adalah jalur inspeksi pinggir kali, pemukiman padat, dan beberapa titik Tempat Penampungan Sementara (TPS) liar yang muncul akibat kurang meratanya pengangkutan sampah.
Menjawab kebutuhan tersebut, Camat Ampenan, Muzakkir Walad, mengkonfirmasi bahwa Pemkot Mataram tengah menyiapkan distribusi 50 unit kendaraan roda tiga untuk seluruh kelurahan di Kota Mataram. Langkah ini diambil sebagai bentuk intervensi langsung dari pemerintah untuk memperkuat armada pengangkutan di tingkat lingkungan.
“Tahun ini insyaallah, mungkin hari Senin depan, Pak Wali akan menyerahkan sekitar 50 kendaraan roda tiga untuk backup urusan sampah di lingkungan. Setiap kelurahan akan mendapatkan masing-masing satu unit,” ujarnya saat ditemui di Kantor Wali Kota, Kamis, 10 April 2025 lalu.
Tak hanya itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram juga tengah menyiapkan satu armada pickup untuk setiap kecamatan, sebagai dukungan logistik tambahan guna mempermudah proses angkut dari TPS menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Penanganan sampah harus menyentuh sampai ke titik paling bawah, tidak cukup hanya fokus di jalan-jalan protokol,” ucap Muzakkir.
Ia juga menjelaskan bahwa koordinasi teknis telah dilakukan dengan DLH Kota Mataram untuk menetapkan titik-titik pengumpulan sampah secara terjadwal. “Titik pengumpulan sampah di area seperti pinggir kali di Jalan inspeksi. Kami sepakat bahwa sampah harus dikumpulkan sebelum pukul 07.00 pagi. Setelah itu, kendaraan dari arah Kebun Sari Udayana akan mulai menyisir jalur yang telah ditentukan, termasuk sampai ke Taman Bako,” terangnya.
Terakhir Muzakkir menyampaikan bahwa, warga menyambut kebijakan ini dengan tertib. Dengan sinergi antar instansi, dukungan kendaraan operasional baru, serta partisipasi aktif masyarakat, pihaknya yakin bawah penanganan sampah di Ampenan akan menjadi lebih sistematis dan berkelanjutan. (hir)