spot_img
Rabu, Desember 17, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMMaksimalkan Tekan Angka Stunting

Maksimalkan Tekan Angka Stunting

PEMERINTAH Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya, terus memaksimalkan upaya penanganan stunting melalui pendampingan aktif kader posyandu. Kemudian pemberian makanan tambahan (PMT), serta pengawasan melekat dengan pendekatan “Penanda Hati” atau pendekatan bunda dari hati ke hati.

Lurah Mandalika, Lalu Heru Nuryadin mengatakan, penanganan stunting tidak dapat dilakukan secara sporadis.  Melainkan harus melibatkan kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah, tenaga kesehatan, kader posyandu, dan masyarakat. Salah satu kunci keberhasilan adalah pendekatan personal yang menyentuh secara emosional dan edukatif kepada para ibu.

“Kader posyandu kami datang langsung ke rumah-rumah warga. Memantau tumbuh kembang anak, memberikan vitamin, serta makanan bergizi lainnya,” ujarnya, Kamis, 28 Agustus 2025.

Ia menjelaskan, pendekatan ‘’Penanda Hati’’ dikembangkan sebagai bentuk intensifikasi komunikasi antara kader dengan keluarga berisiko stunting. Para kader yang telah mendapatkan pelatihan gizi dan kesehatan rutin melakukan kunjungan rumah untuk mendampingi para ibu balita secara langsung.

Tak hanya fokus pada edukasi, Kelurahan Mandalika juga memperkuat program PMT dengan dukungan dari Pemerintah Kota Mataram. Makanan tambahan diberikan secara berkala kepada balita yang terindikasi kekurangan gizi, dengan pemantauan berkala terhadap dampaknya.

“Sebelumnya kami juga pernah melaksanakan PMT saat peluncuran program Jas Kuning yang diinisiasi Bapak Wali Kota Mataram. Dalam kegiatan itu, bayi yang berisiko stunting diberi suplemen dan dipantau perkembangannya secara berkelanjutan,” jelasnya.

Heru mengungkapkan, dari berbagai upaya tersebut, tren penurunan angka stunting di wilayahnya mulai terlihat. Meski belum bisa menyebutkan persentase pasti, ia menegaskan bahwa kasus stunting di Kelurahan Mandalika mengalami penurunan yang cukup signifikan sejak awal 2025.

“Kami terus mendorong peningkatan edukasi keluarga melalui posyandu serta kerja sama lintas sektor. Harapan kami, pendekatan humanis melalui ‘’Penanda Hati’’ ini bisa menjadi model untuk wilayah lain,” tambahnya.

Ia juga berharap, pendekatan humanis melalui program ‘’Penanda Hati’’ dan kolaborasi bersama bisa menjadi model yang diterapkan ke depannya. Selain mempererat hubungan kader dan warga, pendekatan ini dianggap lebih efektif dalam membangun kesadaran ibu dalam menjaga tumbuh kembang anak.

“Kunci sukses penanganan stunting bukan hanya pada bantuan fisik, tapi juga pada sejauh mana para ibu memahami peran penting mereka. Dan itu yang kami bangun melalui ‘’Penanda Hati’’,” pungkasnya. (pan)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -











VIDEO