PEMERINTAH Kelurahan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela terus menggencarkan upaya penurunan angka stunting di wilayahnya. Melalui berbagai program kolaboratif, termasuk pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita, Karang Pule menjadi salah satu kelurahan dengan progres signifikan dalam penanganan stunting di Kota Mataram.
Lurah Karang Pule, Arizkiwan Mardjun, menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalankan strategi pencegahan stunting secara terpadu sejak dini. Program ini dilakukan dengan menggandeng Puskesmas, support dari toko ritel, serta Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai mitra dalam pengadaan dan distribusi makanan bergizi.
Salah satu program andalan yang dijalankan yakni “Gema Canting” atau Gerakan Masyarakat Cegah Stunting. Program ini mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, kebersihan lingkungan, dan pola asuh anak yang sehat.
“Kami ingin masyarakat terlibat aktif. Pencegahan stunting bukan hanya tugas pemerintah, tapi semua pihak,” jelasnya Kamis, 11 September 2025.
Upaya yang dilakukan pemerintah kelurahan membuahkan hasil. Berdasarkan data tahun 2023, tercatat 164 kasus stunting di Karang Pule. Namun, angka itu berhasil ditekan secara signifikan pada 2024, menjadi 64 kasus saja.
Penurunan drastis ini bahkan mengantarkan Kelurahan Karang Pule meraih Juara 1 Tingkat Nasional dalam penanganan stunting berbasis komunitas.
“Ini jadi bukti bahwa kerja sama lintas sektor dan peran aktif masyarakat bisa memberikan hasil nyata,” tambahnya.
Meski mencatat capaian membanggakan, tantangan baru kembali muncul. Per Agustus 2025, jumlah kasus stunting di Karang Pule tercatat naik menjadi 72 kasus.
Menurut Arizkiwan, kenaikan ini disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk masih adanya keluarga berisiko tinggi yang belum tersentuh intervensi dan kurangnya kesadaran dalam pemenuhan gizi harian. “Kami tidak akan lengah. Tahun ini kami perkuat kembali edukasi ke keluarga sasaran dan perluas jangkauan program,” tegasnya.
Ke depan, Kelurahan Karang Pule akan terus menjalankan program pemberian makanan tambahan secara berkala, memperkuat posyandu aktif, serta meningkatkan monitoring tumbuh kembang balita dengan melibatkan kader dan tenaga kesehatan.
Ia berharap, dukungan dari semua pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat umum, dapat terus dijaga agar angka stunting kembali ditekan. (pan)

