PEMPROV NTB terus mendorong penguatan Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah aktif beroperasi. Dorongan itu untuk memastikan sumber pangan MBG aman dan layak konsumsi.
Gubernur NTB, Dr.H.Lalu Muhamad Iqbal menekankan bahwa aspek keamanan dan mutu pangan menjadi fokus utama. Melalui koordinasi Satgas MBG, Dinas Kesehatan Provinsi, serta Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, pemerintah memperkuat sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL), dan uji laboratorium pangan.
Dari 409 dapur aktif, tercatat, ada 361 dapur (88,3%) telah mengajukan SLHS. Lalu, sebanyak 279 dapur (68,2%) telah bersertifikat (SLHS), 301 dapur (73,6%) telah menjalani Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL), dan 233 dapur (56,9%) laik operasi dan laik gizi.
Selain itu, 14.386 penjamah pangan telah dilatih dalam pengelolaan dapur sehat dan aman, termasuk prosedur higienis, pengendalian suhu masak, serta pencegahan kontaminasi silang.
“Kami memastikan bahwa setiap dapur MBG tidak hanya memenuhi standar fisik. Tetapi juga memiliki sistem keamanan pangan yang menyeluruh—dari sumber air, bahan baku, hingga penyajian,” ujar Gubernur Iqbal.
Gubernur juga menegaskan pentingnya pengawasan kualitas air di setiap depot penyedia MBG. “Air minum adalah komponen vital dalam keamanan pangan. Semua depot pemasok MBG wajib memastikan kualitas airnya benar-benar aman konsumsi. Kesehatan anak-anak adalah prioritas yang tidak bisa ditawar,” tegasnya.
Fokus dan Arah Kebijakan ke Depan
Dengan capaian 409 dapur aktif, 1,23 juta penerima manfaat, dan lebih dari 17 ribu tenaga kerja terlibat, Program MBG NTB kini berkembang menjadi gerakan sosial-ekonomi berkelanjutan.
Pemerintah NTB juga berencana memfokuskan kebijakan ke depan untuk menuntaskan sertifikasi SLHS bagi seluruh dapur MBG dan memperluas jangkauan ke wilayah terpencil.
Selain itu memperkuat pengawasan rantai pasok pangan dan air minum, mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan media dalam fungsi pengawasan sosial. Serta menjamin keberlanjutan mutu program menuju Generasi Emas NTB 2045.
“Program MBG adalah wujud nyata kehadiran negara di tengah rakyat. Kita tidak sekadar memberi makan. Tapi memastikan setiap piring yang tersaji membawa gizi, harapan, dan kemuliaan bagi masa depan NTB,” tutup Gubernur Iqbal. (sib)

