Mataram (Suara NTB) – Perum Bulog Kanwil NTB memastikan penyaluran Bantuan Pangan (Banpang) untuk periode Oktober–November 2025 siap digulirkan Senin, 24 November 2025 secara serentak di seluruh kabupaten/kota. Jumlah penerima Bantuan Pangan (PBP) yang mengalami peningkatan cukup signifikan dibanding penyaluran sebelumnya. Jenis paket Banpang juga bertambah.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, Mara Kamin Siregar di Mataram, Jumat, 21 November 2025, menjelaskan bahwa berdasarkan data Kementerian Sosial melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Nomor (DTSN), jumlah PBP pada periode terbaru ini tercatat mencapai 521.185 penerima. Angka tersebut naik 9.804 PBP dibanding penyaluran Banpang pada Juni–Juli 2025 yang berjumlah 511.381 penerima.
“Dari data terbaru, jumlah penerima memang naik hampir di seluruh kabupaten/kota. Hanya Lombok Tengah dan Kota Mataram yang mengalami sedikit penurunan jumlah PBP, sementara daerah lain bertambah sesuai pembaruan data Kemensos,” jelas Regar, panggilan akrabnya.
Dijelaskan secara rinci alokasinya, Kabupaten Lombok Timur menjadi wilayah dengan kenaikan tertinggi, yakni bertambah 2.601 PBP, disusul Kabupaten Lombok Utara yang naik 3.396 PBP, dan Kabupaten Bima yang bertambah 1.067 PBP. Peningkatan penerima juga tercatat di Kabupaten Dompu, Lombok Barat, Sumbawa, Sumbawa Barat, serta Kota Bima.
Namun demikian, dua daerah justru mengalami penurunan jumlah penerima. Kota Mataram tercatat berkurang 121 PBP, dari 31.167 menjadi 31.046 penerima pada periode Oktober–November. Penurunan lebih besar terjadi di Kabupaten Lombok Tengah, yakni berkurang 674 PBP, dari 117.102 menjadi 116.428 penerima.
Regar memastikan bahwa Bulog NTB telah menyiapkan seluruh kebutuhan logistik untuk memenuhi kuota bantuan tersebut. Setiap PBP akan menerima 10 kilogram beras dan 2 liter minyak goreng untuk satu alokasi penyaluran. Karena yang dibagikan adalah bantuan periode Oktober dan November sekaligus, maka masyarakat akan menerima 20 kilogram beras serta 4 liter minyak goreng.
“Tidak ada kendala berarti dalam persiapan maupun distribusi. Stok beras aman, minyak goreng juga tersedia. Tahun ini ada tambahan komoditas karena sebelumnya bantuan hanya berupa beras tanpa minyak goreng,” terang Regar.
Menurutnya, tambahan minyak goreng dalam paket bantuan ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memperkuat daya beli masyarakat, khususnya kelompok rawan pangan di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok.
Bulog bersama pemerintah daerah juga terus berkoordinasi untuk memastikan penyaluran berjalan lancar tanpa hambatan logistik.
Bulog NTB telah menyiapkan pola distribusi bersama transporter dan Dinas Sosial kabupaten/kota agar bantuan langsung sampai ke titik bagi masing-masing PBP sesuai jadwal.
“Kami memastikan bahwa seluruh proses penyaluran tepat sasaran dan tepat waktu. Instruksi pusat sudah jelas, dan mekanisme distribusi di NTB sudah siap. Kami juga mengawasi kualitas beras agar tetap baik saat diterima masyarakat. Intinya, semua sudah siap. Masyarakat bisa menerima haknya sesuai jadwal,” tandasanya. (bul)

