Dompu (suarantb.com) – Badan Kepegawaian Nasional (BKN) menggelar uji kompetensi bagi pejabat lingkup pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Dompu. Uji kompetensi dilakukan untuk pemetaan kompetensi ASN, namun bisa juga dijadikan rujukan bagi kepala daerah dalam melakukan mutase pejabatnya.
Sebanyak 408 orang pejabat lingkup Pemda Kabupaten Dompu menjalani uji kompetensi ini melalui Profiling ASN (ProASN) yang terintegrasi dengan System Informasi Aparatur Sipil Negara (SIASN) milik BKN.
Uji kompetensi ini menggunakan ruang laboratorium komputer SMKN 1 Dompu selama dua hari sejak Selasa (25/11/2025). Per hari terbagi dalam dua sesi, memanfaatkan empat ruangan. Dua sesi hari pertama pelaksanaan uji kompetensi, diikuti oleh 108 orang pejabat.
Sekda Dompu, Gatot Gunawan PP, SKM, MMKes mengungkapkan, uji kompetensi pejabat melalui Profiling ASN ini untuk mengukur potensi psikologis, kompetensi manajerial dan social kultural, literasi digital, serta preferensi karier bagi ASN. Sehingga menjadi dasar pemetaan dan penentuan pelatihan lanjutan. Termasuk menjadi rujukan dalam penempatan jabatan secara objektif.
Gatot Gunawan mengatakan, belum banyak daerah yang melakukan pemetaan kompetensi ASN-nya. Sehingga menjadi rujukan dalam menerapkan system merit dan manajemen talenta. Karena biayanya yang tinggi untuk pelaksanaannya. Namun untuk ProASN lingkup Kabupaten Dompu ini gratis, ditanggung penuh oleh BKN.
“Bisa saja nanti BKN mengirim ke Bupati data karakter dan kompetensi pejabat di Dompu. Itu akan menjadi pengetahuan tambahan bagi Bupati dalam menempatkan pejabat sesuai kapasitasnya,” ungkap Gatot.
Informasi yang dihasilkan dari uji profiling ini, memungkinkan pembina kepegawaian mengambil kebijakan secara tepat, termasuk menilai karakter kerja ASN dalam bekerja dan kepemimpinan. Masa berlaku untuk hasil profiling ASN ini selama 3 tahun. Sehingga 408 orang pejabat yang menjadi peserta, adalah mereka yang tidak akan pension dalam waktu dekat.
Jawab 700-an Soal
Pelaksanaan uji kompetensi pejabat lingkup Pemda Dompu melalui Profiling ASN memiliki cerita tersendiri bagi masing-masing pejabat. Dengan 700an soal yang harus dijawab selama empat jam, beberapa menjawabnya enteng dan ada banyak yang terlihat tegang.
Nirwana Malik, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Dompu yang mengikuti tes pada sesi kedua, ia terlihat menyelesaikan seluruh soal sekitar dua jam. Yaitu mulai pukul 1 siang hingga pukul 3 sore. Dari 700-an soal, terbagi dalam empat jenis soal. “Yang lebih banyak itu terkait pemetaan diri sendiri. Sehingga wajar disebut untuk pemetaan kompetensi pegawai,” katanya. (ula)

