Giri Menang (Suara NTB) – Untuk mencegah terjadinya penyaluran bantuan fiktif termasuk dari program Pokir DPRD di lapangan, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) memperketat proses pendistribusian bantuan untuk kelompok wirausaha muda baru. Terlebih anggaran bantuan dari Pokir di Dispora sangat besar, mencapai 13 miliar.
Kepala Dispora Lobar, H. Moh. Hakam mengaku terdapat sekitar Rp13 miliar dana bantuan pokok pikiran (Pokir) untuk bantuan alat perbengkelan, mesin jahit, soundsystem, hingga perlengkapan olahraga. Baik yang ada di APBD Murni maupun APBD Perubahan.
Sekitar Rp6 miliar sudah disalurkan dalam bentuk barang tersebut kepada kelompok wirausaha muda di Lobar. Sedangkan sisanya Rp7 miliar masih berproses.
“Kita perketat penyalurannya, datanya kita minta dan dicek langsung,” ungkap Hakam saat menghadiri acara Hari Bhakti PU di Bendungan Meninting Bukit Tinggi, Kecamatan Gunungsari, Kamis (27/11/2025).
Cukup banyak bantuan seperti alat perbengkelan, mesin jahit, hingga terop dan soundsystem yang diajukan kelompok wirausaha muda. Meski demikian, Hakam tetap menegaskan penyaluran tetap sesuai ketentuan perundang-undangan. “Kita buat kebijakan untuk serah terima barang atau PHO harus dilakukan di kantor dinas,” tegas Hakam.
Sebelum penetapan kelompok penerima, validasi data atas nama kelompok dan keanggotaan dilakukan juga oleh pihak dinas. Pihaknya tidak ingin terkesan seremonial, namun kelengkapan administrasi juga harus lengkap.
Tak hanya itu, pihaknya melibatkan pihak pemerintah desa untuk memastikan kelompok wirausaha itu benar adanya dan merupakan warga setempat.
“Kita juga melakukan verifikasi faktual, menguji kesesuaian usulan yang ada di proposal dengan di lapangan. Benar tidak ini anggota kelompoknya yang diusulkan? Benar warga sana? Kemudian benar tidak orang-orang yang menjadi anggota itu benar masih ada? Jangan sampai orang sudah meninggal, KTP-nya dipinjam terus dimanfaatkan,” ucapnya.
Pihaknya juga meminta Pemdes membuat surat pernyataan membenarkan jika anggota kelompok wirausaha muda itu berasal dari desa setempat.
Setelah dilakukan verval secara faktual data kelompok wirausaha muda itu, barulah pihaknya meng-SK-kan penerima. “Setelah penetapan penerima di-SK-kan,” ucapnya.
Pihaknya juga memastikan pengadaan bantuan alat-alat itu juga melalui e-katalog. Langkah ini juga cara mencegah permainan yang bisa menimbulkan fiktif. Karena akan diketahui langsung kualitas dari barang-barang yang dipesan.
“E-katalog sangat membantu dinas, rekaman, dan aparat penegak hukum,” pungkasnya.Diakuinya, bantuan Pokir itu berasal dari sejumlah Dewan Lobar. Sebab, bantuan Dispora itu kata dia, dibagikan ke seluruh kecamatan Lobar.
Langkah kehati-hatian Dispora untuk mencegah bantuan aspirasi yang sudah diserap wakil rakyat itu bisa tepat sasaran. Selain itu, dari sisi penerimanya juga sudah dipastikan by name by address.“Kita melakukan langkah antisipasi dan pencegahan,” pungkasnya. (her)

