spot_img
Rabu, Desember 24, 2025
spot_img
BerandaNTBDOMPUKasus Kekerasan Melibatkan Anak di Dompu Kian Mengkhawatirkan

Kasus Kekerasan Melibatkan Anak di Dompu Kian Mengkhawatirkan

Dompu (Suara NTB) – Kasus kekerasan yang melibatkan anak sebagai pelaku maupun korban di Kabupaten Dompu, cukup mengkhawatirkan. Terbaru, Polsek Kempo mengamankan seorang anak remaja usia 13 tahun atas dugaan mencabuli bocah dua tahun.

Kasus pencabulan ini terungkap setelah korban mengeluhkan rasa sakit pada bagian tubuhnya, kepada orang tuanya. Merasa curiga, pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kempo. Terduga pelaku, merupakan tetangga korban. Sehingga langsung diamankan untuk mengkhindari kemarahan keluarga korban.

“Karena keduanya bertetangga dekat dan menghindari potensi konflik social. Penanganan perkara tetap mengedepankan perlindungan terhadap anak,” kata Kapolsek Kempo, Iptu Jubaidin.
Selain kasus pencabulan, belakangan ini cukup marak aksi kejar-kejaran anak muda dengan senjata tajam pada malam hari. Jalanan sepi dengan lampu remang-remang sering dijadikan Lokasi kejar-kejaran antar anak muda.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Dompu, Abdul Sahid, SH., Kamis kemarin mengaku, pihaknya tetap mengedukasi Masyarakat untuk menjaga anaknya sebagai asset yang harus dilindungi dan dipenuhi hak – haknya agar bisa tumbuh serta berkembang sesuai kondratnya. Berbagai program dan pembuatan regulasi dilakukan agar hak anak bisa dilingungi.

“Tapi itu semua harus ada kepedulian semua pihak, terutama orang tua dan kelaurga di sekitar. Apalagi kekerasan pada anak sering kali dilakukan oleh orang di sekitar anak itu sendiri,” katanya.
DPPPA Kabupaten Dompu, terus mengedukasi desa untuk memberikan perhatian pada tumbuh kembang anak. Termasuk memberikan perlindungan pada hak anak yang ada di desa. “Orang tua harus tau kemana anaknya dan siapa rekan bergaulnya. Dengan demikian, kenakalan pada anak bisa diantisipasi,” ungkapnya. (ula)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -












VIDEO