Praya (suarantb.com) – Rencana kerja sama Regional (KR)–Bali, NTB,NTT (BNN) yang saat ini tengah dimatangkan Pemprov NTB, Bali dan NTT, disambut baik Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Salah satu sektor yang potensial untuk dikerjasamakan dan dikembangkan ialah sektor pariwisata. Guna mendukung pengembangan sektor pariwisata regional Bali Nusra (Nusa Tenggara), konektiifitas antara tiga provinsi tersebut harus diperkuat.
Caranya dengan menghadirkan sarana tranportasi yang memadai. Salah satu yang bisa dihadirkan yakni fasilitas kapal cepat menuju destinasi-destinasi wisata unggulan yang ada di tiga provinsi. “Kehadiran fasilitas kapal cepat itu nantinya bisa menjadi alternatif pilihan mobilitas bagi masyarakat di tiga provinsi ini,” sebut Bupati Loteng H. Lalu Pathul Bahri, S.I.P.,M.A.P., kepada awak media, Kamis (27/11/2025) kemarin.
Ditemuai diruang kerjanya, Pathul mengatakan jika terwujud, kerja sama regional tersebut akan bisa membuka berbagai peluang kerjasama lainnya. Sekaligus peluang pengembangan diberbagai sektor yang tentunya akan bisa mendukung pergerakan ekonomi kawasan regional Bali Nusra.
“Saya melihat kerja sama ini satu langkah maju untuk mengembangkan kawasan Bali Nusra. Khususnya di bidang pariwisata,” ujar Ketua DPD Partai Gerindra NTB ini.
Terlebih baik Bali, NTB maupun NTT memiliki potensi pariwisata yang luas biasa. Bali dengan kawasan Nusa Dua dan kawasan wisata lainya. Kemudian NTB dengan kawasan The Mandalika serta destinasi wisata potensial di Pulau Sumbawa. Sementara NTB punya kawasan wisata unggulan nasional juga yakni Labuan Bajo.
Kalau destinasi-destinasi wisata yang ada tersebut bisa dikoneksikan dengan fasilitas kapal cepat, pihaknya optimis perkembangan pariwisata di regional Bali Nusra kedepanya akan semakin cepat. “Kehadiran fasilitas kapal cepat ini sangat penting dalam mendukung perkembangan pariwisata di Bali, NTB dan NTT,” imbuhnya.
Selain bisa dimanfaatkan oleh wisatawan, fasilitas kapal cepat tersebut juga bisa digunakan oleh masyarakat umum. Yang tentunya akan semakin mempermudah mobilitas masyarakat di regional Bali Nusra.
“Hitungan kasarnya, jumlah penduduk Bali, NTB dan NTT ada sekitar 17 juta. Dengan asumsi sekitar 3 juta orang menggunakan pesawat udara. Maka masih ada ada potensi sekitar 14 juta orang yang bisa dilayani dengan fasilitas kapal cepat. Dan, ini peluang yang besar,” tandasnya mantan Wakil Ketua DPRD Loteng ini. (kir)
