spot_img
Sabtu, Desember 27, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWA BARATDongkrak Perputaran Ekonomi, Gerai KMP Desa Tambak Sari Mulai Dibangun

Dongkrak Perputaran Ekonomi, Gerai KMP Desa Tambak Sari Mulai Dibangun

Taliwang (suarantb.com) – Kegiatan pembangunan gerai Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mulai berjalan. Salah satunya di Desa Tambak Sari, Kecamatan Poto Tano.

“Alhamdulillah di tempat kami kegiatan pembangunannya sudah mulai dalam dua minggu terakhir,” terang kepala Desa Tambak Sari, Suhardi, Minggu (30/11/2025).

Suhardi mengatakan, pihaknya sangat mendukung pembangunan gerai KDMP di desanya tersebut. Sejak awal desa pro aktif di mana salah satunya dalam proses penyediaan lahan. “Kami mungkin salah satu desa yang paling cepat selesai soal lahannya. Lokasinya juga strategis tepat di depan jalan,” paparnya.

Lahan yang digunakan untuk lokasi pembangunab gerai KDMP itu, dikatakan Suhardi merupakan tanah milik desa. Penentuannya dilakukan bersama pihak TNI yang memang diberi tugas oleh negara untuk mengawal pembangunan gerai KDMP di seluruh desa.

“Lahan sudah clear. Kami di tingkat desa sebelumnya sudah membuat kesepakan hibah yang saya tanda tangani sendiri bersama BPD,” cetusnya.

“Dan kami juga sudah surati ke transmigrasi, karena memang status kami sebagai daerah transmigrasi sehingga lahan itu perlu persetujuan transmigrasi juga,” sambung Suhardi.

Selanjutnya ia menyampaikan, harapannya agar proses pembangunan gerai koperasi tersebut bisa segera tuntas. Suhardi mengatakan, setiap hari dirinya turut mengawasi kegiatan pembangunan di lapangan bersama aparat TNI. “Mudah-mudahan selesai secepatnya supaya koperasi desa itu bisa mulai beroperasi,” pungkasnya.

Dongkrak Perputaran Ekonomi
Di tempat terpisah, Kepala Badan Pusat Statistika (BPS) NTB, Wahyudin mengatakan, program prioritas Presiden Prabowo Subianto, MBG yang dilaksanakan di NTB mampu menciptakan perputaran ekonomi yang cukup tinggi. Tak tanggung tanggung, nilainya mencapai miliaran rupiah setiap harinya.

Wahyudin mengatakan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di NTB setidaknya ada 47 pekerja. Dengan kapasitas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melayani 3.000–4.000 penerima manfaat.

Setiap porsi makanan dalam program MBG dihargai Rp15 ribu. Rinciannya, Rp10 ribu untuk bahan makanan, Rp3 ribu untuk pekerja, dan Rp2 ribu untuk biaya operasional dapur. Sehingga dari 232 dapur yang telah beroperasi di NTB, jumlah perputaran ekonomi mencapai miliaran rupiah per hari.
“Kalau dihitung, dari satu dapur saja sudah ribuan porsi yang beredar. Kalikan dengan biaya per porsi, otomatis ada miliaran rupiah perputaran setiap harinya,” ujarnya di Mataram.
(bug/era)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO