spot_img
Sabtu, Desember 27, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWA BARATMusim Hujan, Distan KSB Imbau Peternak Waspada Penyakit Hewan Menular

Musim Hujan, Distan KSB Imbau Peternak Waspada Penyakit Hewan Menular

Taliwang (Suara NTB) – Memasuki musim penghujan berbagai jenis penyakit hewan menular berpotensi merebak. Mengantisipasi hal tersebut Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mengimbau para peternak untuk sigap mengantisipasinya.

Kepala Distan KSB, Jamilatun menyebutkan, sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai saat memasuki musim penghujan seperti saat ini diantaranya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi, Antraks dan Septicaemia Epizootica (SE). “Penyakit hewan jenis itu kerap muncul saat terjadi perubahan cuaca,” katanya, Selasa, 2 Desember 2025.

Dalam rangka mengantisipasi berbagai jenis penyakit hewan menular itu, Jamilatun menyatakan, pihaknya tak tinggal diam. Petugas lapangan dan dokter hewan pun saat ini telah dikerahkan untuk melakukan pemantauan kesehatan hewan, vaksinasi, dan sosialisasi kepada peternak.

“Tapi tetap peternak jadi garda terdepan. Karena itu, kami meminta peternak agar lebih waspada, menjaga kebersihan kandang, dan segera melapor jika ada gejala sakit pada hewan peliharaannya,” ujarnya.

Selain melakukan pengawasan langsung, Distan KSB juga menyiapkan stok vaksin dan obat-obatan hewan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kasus baru. Program vaksinasi massal akan difokuskan pada wilayah dengan populasi ternak tinggi seperti Kecamatan Taliwang, Jereweh, dan Sekongkang.

Petugas juga melakukan edukasi kepada peternak tentang pentingnya biosekuriti kandang, yakni menjaga kebersihan lingkungan ternak, mengatur sirkulasi udara, serta membatasi keluar-masuk hewan baru tanpa pemeriksaan kesehatan.

Jamilatun mengatakan, berdasarkan data sementara, hingga pertengahan Oktober 2025 belum ditemukan kasus penyakit hewan menular terjadi di wilayah KSB. Namun pemerintah daerah tetap menegaskan bahwa kesiapsiagaan dan langkah pencegahan harus tetap dikedepankan.

“Kami tidak ingin kasus penyakit hewan seperti PMK atau LSD terulang kembali. Pencegahan jauh lebih baik daripada penanganan. Peternak harus jadi mitra aktif pemerintah dalam menjaga kesehatan hewan,” tandas Jamilatun.

Ia menambahkan, melalui langkah antisipatif ini, pemerintah berharap sektor peternakan tetap aman dan produktif, sehingga dapat menopang kebutuhan pangan dan ekonomi masyarakat di tengah tantangan cuaca ekstrem yang mungkin terjadi akibat musim penghujan tahun ini. (bug/*)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO