Giri Menang (Suara NTB) – Ribuan jiwa warga yang berada di enam desa di Lombok Barat (Lobar) terdampak bencana banjir. Enam desa itu diantaranya empat desa di wilayah Sekotong dan dua desa di Kecamatan Labuapi. Pihak Pemkab melalui BPBD pun telah turun melakukan panganan dan droping bantuan logistik.
Kepala pelaksana (Kalak) BPBD Lobar Sabidin menyebutkan enam desa terdampak banjir akibat hujan lebat yang terjadi Senin, 11 Desember 2025. “Ada enam desa terdampak, Karang Bongkot, Perampuan, Sekotong Tengah, Cendimanik, Buwun Mas dan Taman Baru,”terangnya, kemarin. Namun di Karang Bongkot, airnya sudah surut. Sedangkan di Perampuan, air masih tergenang di beberapa titik.
Begitu pula di wilayah Sekotong, hampir semua banjir sudah surut karena biasanya air sekadar lewat. Begitu hujan reda, air pun surut. Langkah penangananpun sudah dilakukan pihaknya. Sejak kemarin tim TRC sudah turun ke lokasi. “Sudah kita antarkan logistik ke Perampuan,”sebutnya. Sedangkan untuk Sekotong belum diberikan logistik, karena banjir di wilayah itu tidak tergenang lama.
Sementara itu,Kepala Desa Perampuan, H.M. Zubaidi, menerangkan bahwa sebanyak 222 Kepala keluarga (KK) di Dusun Kerepet, dan Dusun Bayan Pengsong terdampak banjir akibat luapan sungai yang terjadi pada Senin (1/12/2025). Meski air telah menggenangi rumah hingga setinggi lutut orang dewasa, warga masih memilih bertahan dan belum mengungsi.
Banjir dipicu oleh tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir, yang menyebabkan debit air sungai meningkat drastis.“Ada sekitar 222 KK yang terdampak banjir. Tidak ada korban jiwa,” ujar Zubaidi. Zubaidi menjelaskan bahwa Desa Perampuan memang tergolong wilayah rawan banjir. Selain curah hujan tinggi, kiriman air dari wilayah timur turut memperparah kondisi sungai yang tak mampu menampung volume air.
“Debit sungai naik karena kiriman air dari timur. Sungai meluap dan menggenangi rumah warga,” jelasnya.
Ia juga menyoroti faktor lain yang memperburuk banjir, yakni pembangunan perumahan yang tidak teratur dan mengganggu aliran sungai.
“Pembangunan perumahan menjadi penyebab kedua. Setelah perumahan dibangun, aliran sungai jadi tidak jelas kemana arahnya,” tegas Zubaidi.
Meski banjir belum surut, warga masih bertahan di rumah masing-masing. Pemerintah desa terus melakukan pendekatan agar warga bersedia mengungsi ke rumah sanak keluarga yang tidak terdampak. Zubaidi menambahkan, jika hujan tidak turun lagi, genangan air diperkirakan akan surut dalam tiga hingga empat hari kedepan. Namun jika hujan kembali mengguyur, jumlah warga terdampak bisa bertambah.
Pemerintah Desa Perampuan pun telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat untuk penanganan lebih lanjut. Sementara laporan dari Camat Sekotong Andi Purnawan menyebut empat desa di wilayah nya terdampak bencana. Empat desa diantaranya Desa Cendimanik, terdapat tiga Dusun masing-masing, Dusun Madak 1, Dusun Madak 2, Dusun Empol.
Desa Sekotong Tengah terdapat 13 Dusun terdampak. Dimana terdapat 2.214, dengan jiwa sebanyak 5.557 orang terdampak. Desa Taman Baru, dua dusun yakni Dusun Repok Gapuk, Dusun Kelep Tengah. Dan Desa Buwunmas dua dusun, yakni Dusun Bengkang, Dusun Belongas. Tim BPBD pun telah turun ke lokasi bencana untuk penanganan.(her)

