spot_img
Sabtu, Desember 27, 2025
spot_img
BerandaNTBGalakkan Integrasi, Bakesbangpoldagri NTB Gelar Sosialisasi Empat Konsensus Dasar di Desa Rumak

Galakkan Integrasi, Bakesbangpoldagri NTB Gelar Sosialisasi Empat Konsensus Dasar di Desa Rumak

Giri Menang (Suara NTB) – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Provinsi NTB menggelar sosialisasi empat konsensus dasar berbangsa dan bernegara di Desa Rumak, Kecamatan Kediri, Lombok Barat pada Kamis, 4 Desember 2025. Sosialisasi yang bertema “wawasan kebangsaan bangun kesadaran cinta tanah air” ini untuk membekali masyarakat agar terhindar dari konflik yang dapat memecah-belah bangsa, khususnya daerah.

Kepala Bakesbangpoldagri NTB, Ruslan Abdul Gani mengatakan, penting untuk masyarakat memahami wawasan kebangsaan untuk meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air.
“Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

Selain meningkatkan rasa cinta tanah air, wawasan kebangsaan juga dapat meningkatkan kesadaran bela negara khususnya daerah NTB, menumbuhkan sikap nasionalisme, serta membangun toleransi keberagaman. Apalagi, di NTB tidak hanya dihuni satu suku dan agama.

Dia menekankan, saat ini bangsa dihadapkan oleh cepatnya perkembangan globalisasi dan modernisasi. Jika generasi muda tidak memiliki rasa cinta terhadap tanah air, hal ini berdampak pada keretakan daerah, disintegrasi, hingga berbagai konflik seperti sara dan intoleransi.

“Tanpa wawasan, penyebaran berita hoax jadi tidak tersaring. Penyalahgunaan teknologi seperti ujaran kebencian, miss informasi akan ditelan mentah,” terangnya.
Untuk menumbuhkan wawasan kebangsaan, perlu ditanamkan pendidikan kewarganegaraan sejak dini, diajarkan untuk menghargai budaya lokal dan nasional. Selanjutnya memperkuat peran keluarga, sekolah, dan masyarakat, mengikuti kegiatan sosial dan kebangsaan, serta menyaring informasi dari media dan internet.

“Wawasan kebangsaan adalah kunci untuk menjaga persatuan dalam keberagaman Indonesia. Generasi muda memiliki peran penting dalam mewujudkan bangsa yang kuat, berdaulat, adil, dan makmur dengan menjadikan nilai-nilai kebangsaan sebagai pedoman hidup,” jelasnya.

Ruslan menyatakan, dari wawasan kebangsaan itu lahirlah ketahanan nasional yang mempengaruhi ketenangan dan kenyamanan daerah. Wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dikatakan sebagai dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang.

Adapun lima poin penting wawasan kebangsaan untuk kehidupan bermasyarakat, yaitu untuk menghindari terjadinya marjinalisasi Pancasila, yaitu tersisihnya Pancasila dari kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga peranannya sebagai dasar negara dan ideologi bangsa melemah.

Selanjutnya, menghindari munculnya radikalisme dan ekstremisme di daerah, memastikan generasi muda untuk peduli terhadap masalah ideologi dan kenegaraan. Kemudian menghindari kebebasan berlebihan yang dapat memicu konflik di masyarakat, serta mendorong pemahaman dan penghayatan terhadap empat konsensus dasar bangsa agar meningkat. (era/*)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO