PEMERINTAH Kelurahan Gomong, Kecamatan Selaparang, terus mengoptimalkan fungsi saluran drainase lingkungan untuk mencegah terjadinya penyumbatan, terutama saat musim hujan. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pemasangan jaring sampah pada dua titik aliran kali besar yang melintas di wilayah tersebut.
Upaya ini dilakukan karena kedua saluran itu kerap menjadi lokasi penumpukan sampah kiriman dari wilayah hulu ketika terjadi hujan deras. Kondisi itu dinilai berpotensi menimbulkan genangan hingga banjir jika tidak ditangani sejak dini.
Lurah Gomong, Muhammad Ilham, mengatakan pemasangan jaring sampah menjadi bagian dari strategi mitigasi atau pencegahan dini terhadap risiko penyumbatan drainase. Jaring tersebut berfungsi sebagai penyaring sampah berukuran sedang hingga besar yang terbawa arus air.
“Alhamdulillah, setelah kita pasang jaring, minimal dapat mengurangi sampah kiriman. Sampah yang terkumpul di jaring setiap pagi diangkut oleh petugas PUPR,” ujarnya, Kamis, 4 Desember 2025.
Menurut Ilham, pemasangan jaring sampah ini terbukti efektif terutama dalam beberapa pekan terakhir saat intensitas hujan meningkat. Ia menjelaskan, sampah yang terbawa arus umumnya berasal dari arah Kelurahan Dasan Agung Baru. Wilayah tersebut memiliki pusat aktivitas pasar, sehingga sisa sampah dari aktivitas ekonomi maupun limbah rumah tangga acap kali hanyut saat turun hujan.
“Memang tidak bisa dipungkiri, di sana ada pasar. Kendala lain adalah masih adanya oknum masyarakat yang membuang sampah sembarangan di pinggir kali,” ujarnya.
Jaring tersebut dipasang tepat di pintu air perbatasan Dasan Agung Baru–Gomong, yang berada di Lingkungan Gomong Lama dan Sakura. Dari titik itu, arus air yang masuk ke wilayah Gomong dapat dipantau sekaligus difilter sehingga sampah tidak langsung masuk dan menyumbat drainase utama.
Ilham menambahkan, jaring tersebut sudah terpasang sejak 2024 dan mampu menahan volume sampah yang tidak sedikit, terutama saat intensitas hujan tinggi. Proses pembersihannya dilakukan setiap hari menggunakan armada roda tiga milik kelurahan, yang beroperasi bersama petugas dari Dinas PUPR Kota Mataram.
Selain pemasangan jaring, pihak kelurahan juga berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat melalui imbauan langsung dan sosialisasi rutin mengenai pentingnya menjaga kebersihan saluran air. Menurut Ilham, keberhasilan menjaga drainase tidak hanya bergantung pada penanganan teknis, tetapi juga perilaku masyarakat.
“Mudah-mudahan warga tidak lagi membuang sampah di selokan, karena petugas sampah di kelurahan sudah disiapkan. Kita ingin lingkungan tetap bersih dan aman dari banjir,” pungkasnya. (pan)

