spot_img
Sabtu, Desember 27, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWAPengembangan Padi dan Palawija di Sumbawa Target Penuhi 73.000 Hektare

Pengembangan Padi dan Palawija di Sumbawa Target Penuhi 73.000 Hektare

Sumbawa Besar (suarantb.com) – Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, menyiapkan lahan seluas 73.000 hektare untuk mendukung program swasembada pangan. Hal ini mendorong petani segera memanfaatkan awal musim hujan untuk menanam padi dan palawija.

Kepala Dinas Pertanian, Ni Wayan Rusmawati, mengatakan sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa telah siap digarap.

“Kami berharap petani bergerak cepat mengembangkan padi dan palawija. Dari target 73.000 hektare, baru 566 hektare yang terealisasi. Jadi, harapan kami petani segera menanam,” ujar Rusmawati, Kamis, 4 Desember 2025.

Daerah yang memiliki sumber air seperti cek dam dan embung, termasuk Beringin Sila, Dam Mama, dan Batu Bulan, diharapkan segera dimanfaatkan.
‘’Musim hujan sudah berjalan dua bulan,’’ ujarnya.

Ia menekankan pentingnya perawatan lahan. Petani diminta membersihkan pematang, saluran air, dan selokan agar aliran irigasi tidak tersumbat, sehingga seluruh areal sawah mendapatkan suplai air cukup.

Selain memanfaatkan curah hujan, Pemkab juga mendorong pelaksanaan Program Optimalisasi Pemanfaatan Lahan (Opla). Melalui program ini, petani bertindak sebagai pelaksana sekaligus pemelihara kegiatan infrastruktur pertanian sesuai dana yang diterima.

Dana Opla dapat digunakan untuk memperbaiki cek dam, embung, kantong air, dan jaringan irigasi. Semua desain dan rencana kerja telah disiapkan pemerintah untuk memudahkan pelaksanaan di lapangan.

“Opla bertujuan meningkatkan indeks pertanaman. Dari satu kali tanam bisa menjadi dua, bahkan tiga kali. Jika luas tanam meningkat, produksi juga naik, dan Sumbawa bisa mempertahankan swasembada pangan,” tambahnya.

Rusmawati menegaskan, percepatan tanam di awal musim hujan menjadi kunci keberhasilan produksi padi dan palawija, sekaligus memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

“Disegerakan karena tanam di awal musim hujan kunci keberhasilan produksi, terutama untuk padi dan palawija,” tambahnya.

Sementara itu, Pemprov NTB terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor-sektor potensial daerah, seperti pertanian, kelautan, pariwisata, dan sejumlah sektor lainnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTB, Dr.Ir.H. Iswandi, M.Si mengatakan, setiap sektor memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Termasuk pada skala desa.

Dalam RPJMD pemerintah daerah telah menetapkan arah pemgembangan sektor-sektor potensial melalui program unggulan Agromaritim yang fokusnya untuk membentuk eko sistem industri Agromaritim dari hulu ke hilir. Dukungan diprioritaskan untuk menguatkan swasemenda pangan serta hilirisasi dan industri pengolahan.

“Sektor-sektor potensial tetap menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat kita. Pemerintah terus memberikan dukungan, misal pada sektor pertanian, seperti mulai dari penyediaan benih unggul, pupuk, hingga fasilitasi pemasaran hasil panen,” ujarnya. Langkah ini, lanjut Iswandi, sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal.

“Masing-masing daerah, tentu memiliki potensi pada sektor yang berbeda-beda. Itu yang akan kita upayakan untuk terus dikembangkan,” ujarnya.

Selain pertanian, sektor kelautan juga menjadi fokus. Termasuk pariwisata. Menjadi program unggulan NTB Pariwisata Berkualitas yang arah pengembangannya diintegrasikan dengan pariwisata Bali dan NTT.

Pariwisata NTB terintegrasi dengan pariwisata Bali dan NTT sehingga diperkuat dari sisi konektivitas logistik maupun mobilitas orang atau penumpang. ‘’Dengan demikian standar destinasi yang ada di NTB mesti mengikuti standar-standar yang berlaku secara internasional karena Bali menjadi Hub pariwisata internasional,’’ ujarnya. (r)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO