spot_img
Sabtu, Desember 27, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWAPotensi Lahan Kopi 10.000 Hektare, Baru Tertanam 3.798 Hektare

Potensi Lahan Kopi 10.000 Hektare, Baru Tertanam 3.798 Hektare

Sumbawa Besar (suarantb.com) – Pemkab Sumbawa mencatat, sekitar 10.000 hektare lahan di Sumbawa memiliki potensi untuk pengembangan kopi. Terutama di kawasan dataran tinggi seperti Batulanteh, Alas Barat, dan Ropang.

Namun, dari total potensi tersebut, baru sebagian menjadi kebun kopi aktif. Produksi kopi lokal dari luasan tersebut mencapai 20.000 ton per tahun.

Mencermati hal ini, Pemkab Sumbawa terus menggenjot pengembangan komoditas kopi dengan menggandeng pelaku UMKM agar kualitas dan daya saing kopi unggulan daerah semakin meningkat.

Upaya ini dilakukan melalui penyediaan infrastruktur, pembibitan, serta penguatan pemasaran yang dikelola Dinas Pertanian setempat.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ir. Ni Wayan Rusmawati, menegaskan bahwa peluang pengembangan kopi masih sangat besar.

“Potensi kita jauh lebih besar dari yang sudah dimanfaatkan. Baru 3.798 hektar dari total lahan yang sangat luas,” jelasnya, Senin, 24 November 2025.

Untuk mengoptimalkan potensi, pemerintah menyiapkan strategi pemanfaatan lahan belum tergarap.

Salah satu langkah utama adalah penyediaan bibit kopi arabika agar petani semakin mudah mengembangkan kebunnya.

“Kami sudah mengusulkan anggaran untuk pembibitan kopi arabika di sejumlah titik, sehingga akses petani terhadap benih bisa lebih mudah,” ujarnya.

Wayan menjelaskan bahwa sebagian tanaman kopi yang masih produktif kini sudah berusia tua sehingga produksi tidak maksimal. Pemerintah mendorong peremajaan secara bertahap untuk meningkatkan hasil panen.

“Tanaman yang sudah tua harus diganti secara bertahap agar produksi kopi kita terus meningkat,” tambahnya.

Selain peremajaan, Pemkab juga memperbaiki infrastruktur pendukung. Pemerintah menyiapkan lantai jemur, alat pasca-panen, serta dukungan untuk penguatan pemasaran agar kualitas kopi Sumbawa semakin stabil dan mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Tak hanya fokus pada peningkatan produksi, Pemkab Sumbawa juga berencana menggandeng UMKM untuk membentuk gerai-gerai khusus penjualan kopi. Langkah ini diharapkan memperkuat branding kopi Sumbawa dan membuka pasar yang lebih luas.

“Kami ingin kopi Sumbawa tidak hanya berkembang dari sisi produksi, tetapi juga punya pasar yang lebih kuat,” tegas Wayan.

Sementara itu, Pemprov NTB terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor-sektor potensial daerah, seperti pertanian, kelautan, pariwisata, dan sejumlah sektor lainnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTB, Dr.Ir.H. Iswandi, M.Si mengatakan, setiap sektor memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Termasuk pada skala desa.

Dalam RPJMD pemerintah daerah telah menetapkan arah pemgembangan sektor-sektor potensial melalui program unggulan Agromaritim yang fokusnya untuk membentuk eko sistem industri Agromaritim dari hulu ke hilir. Dukungan diprioritaskan untuk menguatkan swasemenda pangan serta hilirisasi dan industri pengolahan.

“Sektor-sektor potensial tetap menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat kita. Pemerintah terus memberikan dukungan, misal pada sektor pertanian, seperti mulai dari penyediaan benih unggul, pupuk, hingga fasilitasi pemasaran hasil panen,” ujarnya. Langkah ini, lanjut Iswandi, sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal.

“Masing-masing daerah, tentu memiliki potensi pada sektor yang berbeda-beda. Itu yang akan kita upayakan untuk terus dikembangkan,” ujarnya.

Selain pertanian, sektor kelautan juga menjadi fokus. Termasuk pariwisata. Menjadi program unggulan NTB Pariwisata Berkualitas yang arah pengembangannya diintegrasikan dengan pariwisata Bali dan NTT.

Pariwisata NTB terintegrasi dengan pariwisata Bali dan NTT sehingga diperkuat dari sisi konektivitas logistik maupun mobilitas orang atau penumpang. ‘’Dengan demikian standar destinasi yang ada di NTB mesti mengikuti standar-standar yang berlaku secara internasional karena Bali menjadi Hub pariwisata internasional,’’ ujarnya. (r)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO